Sungai Aare || Garis rindu
Di sungai Aare
yang menakjubkan mata
ada dahaga rindu
menggebu-gebu
terpisah oleh penantian
penuh cinta
penuh kasih sayang
merindui dalam bayang
Aar mengalir jernih
indah, sangat indah
cahayanya sangat terang
damai dan sejuk
membuat canda tawa lalu
pecah tak berkesudahan
menanti kabar
menerka kehadiran
Sayang, mama rindu
rindu dari sudut kota Swiss
menanti jawaban
menahan gemuruh rindu
yang teramat dalam
mama, terus saja merindu
takkan terganti
entah sampai kapan akan bertemu
Ril, papa juga rindu
menadah harap
menanti sebuah kepastian
angin sore ini
terasa sangat dingin
namun rindu papa
belum tutup usia
gerimis melanda hati
nak, sampai jumpa di keabadian
Papa
Mama
mencintaimu dalam air mata
teriris, berbungkus rindu
mengikhlaskan kepergianmu
walau sesak di dada
melepaskanmu dengan senyum
senyaman rima meminang rasa
kau tetaplah terbaik
kami sangat-sangat bangga padamu
Nak, mama akan terus
mencintaimu
seperti canda tawamu dulu
menghiasi hari-hari
Ril, papa selalu
menyayangimu
sebelum pagi dan sesudah
petang tiba
Sayang, selamat tinggal
sampai bertemu di titik terbaik
menurut Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H