Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Syarwan Edy, sangat suka dipanggil dengan nama bang Paji. Si realistis yang kadang idealis | Punya hobi membaca, menulis dan diskusi | Kecintaannya pada buku, kopi, dan senja | Didewasakan oleh masyarakat dan antek kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Surat Harapanku untuk Masa Depan...

1 Juli 2021   06:55 Diperbarui: 1 Juli 2021   06:58 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuat yang lain tersenyum saja itu bagian dari prestasi, yakinlah untuk itu. Ciptakan nuansa baru agar mudah terhubung dengan dunia luar. Pastikan diri baik-baik saja dan suguhkan dengan ramuan yang ampuh dan tak di sepele kan lagi. Dipandang sebelah mata bukan salah mereka. Tapi caramu itu mungkin masih kurang atau keliru. Lihat sekitar lalu silahkan menikmati pemandangan yang indah.

Kekhawatiran mu terhadap masa yang akan datang, aku yakin kau akan sedikit merubahnya. Khawatir boleh saja tapi ada batasnya. Menjauh dari yang tidak mengenakan hati dan gelisahmu harus di kontrol agar bisa memahami apa mau dirimu sendiri. Simpan segala yang membuatmu jatuh itu didalam hati. Kunci rapat dan jangan beri ruang temu antara masa lalu yang kelam dan pikiran yang jernih. Pastikan ketemu kau akan kuat menghadapi badai itu.

Kau sudah berada di titik yang kau inginkan. Ada sedih, bahagia, luka dan perih. Dalam hidup harus begitu supaya ada seninya. Memang adanya begitu ketika ingin berjalan menuju masa depan. Lalu, kenapa masih berhenti? Bukan itu hal yang kau benci bukan?

Berusaha mencintai proses, setiap yang dilalui emang sudah begitu mestinya. Nikmati dan dibawa santai aja. Kadang dibawah, kadang pula diatas juga. Semuanya sudah mempunyai kadarnya masing-masing. Jatuh bangkit lagi, kalah coba lagi, hidup kadang sebercanda itu tampan. Jangan terlalu duduk nanti lupa diri. Dan tugasmu sekarang adalah harus melalui itu semua. Bisa kan? Pasti bisalah masa tidak! Katamu dengan nada ramah. 

Setiap yang lelah-lelah, ku harapkan dikau selalu tanggung dan menerimanya dengan senang hati bukan makan hati. Katakan pada kawan-kawan mu, aku pasti bisa, dan akan selalu mencoba ketika masih di berikan kesempatan untuk berusaha dan berjuang. Aku bukan pecundang, aku tak sama mereka yang gelisah, capek sedikit mengeluh yang diutamakan. Aku bukan itu kawan, percayalah.

Kerjakan sesuai porsimu, sesuai kemampuanmu, yang disuka hanya berjalan tak harus berlari, ya lakukan. Itu juga bagian dari ekspresi dirimu sendiri. Dari aku kiranya semesta merestui dan mendengar doa-doa baikmu di setiap seperti malam. Dan satu lagi jangan lupa lima waktunya ya ganteng.

Kemudian aku lipat dengan tangan-tangan kasih dan sayang, dan aku simpan di tempat yang paling istimewa. Nanti akan aku mengambil dan membaca ketika aku sudah menggapai segala impianku. 

Dalam hati aku bergumam "I miss the old me". 

Dokpri
Dokpri
(Kupang 30 Juni 2021)

~@bangpaji

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun