Tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan kini sudah masuk di tahun 2025. Apa harapan kamu saat pergantian tahun? tentu kita akan mengharapkan sesuatu yang baik untuk ke depannya. Di awal tahun biasanya akan ada hari libur untuk menyambut tahun baru, ada sebagian orang yang memanfaatkan hari libur ini untuk sekedar berwisata, bersantai, ke mall untuk belanja dan bahkan ziarah. Di sini aku akan berbagi sedikit pengalaman saat aku pergi ziarah bersama temanku.
Tepat tanggal 4 januari, kami hanya pergi berdua untuk melaksanakan ziarah di makam Syeikh Maulana Ishaq (kemantren) dan makam Sunan Drajat. Jarak dari rumah ke tempat tujuan sangatlah jauh, sehingga perjalanan kami ke sana memakan waktu sekitar (-+) 1 jam. Sesampainya di sana kami menuju ke makam Syeikh Maulana Ishaq dulu, sebelum berziarah kami cari tempat di sekitaran pantai untuk rehat sejenak setelah menempuh perjalanan jauh. Karena makam beliau berdekatan dengan pantai makanya kami istirahat sebentar di gubuk kecil. Cukup lama kami berada di sana dengan view pantainya yang cantik, dan anginnya sepoi-sepoi membuat kami sangat menikmati udara dan keindahan di sana. Kami juga menyempatkan untuk buat konten bersama di sana.
Memasuki waktu dzhuhur sekitar jam 1, kami menuju tempat pemakaman untuk melaksanakan ziarah bersama. Karena masih vibes tahun baruan jadi orang yang ziarah itu banyak banget nggak seperti hari-hari biasa. Setelah ziarah selesai kami langsung menuju ke musholla untuk beribadah, selepas itu kami langsung menuju area parkir untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi selanjutnya.
Perjalanan menuju ke Makan Sunan drajat sangat dekat dari makam Syeikh Maulana Ishaq, hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk sampai di sana. Tiba di area parkir makam Sunan Drajat kami masuk dan membayar biaya parkir sebanyak Rp 5000, setelahnya saat kami akan memarkirkan sepeda motor tiba-tiba mesin sepeda mati. Kami berdua sempat panik terutama aku yang punya sepeda, takutnya ada yang rusak berat karena posisi kami juga jauh dari rumah. Kami coba nyalahain dan gas berkali-kali tapi belum bisa. Nggak lama kemudian, ada penjaga parkir yang bantuin buat jagang tengah. Aku dan temanku sedikit minggir untuk mempersilahkan kakaknya buat bantuin dan nyalahin mesin motornya tapi saat coba di ongkel motornya masih belum mau nyala, terus aku bilang dong "kak mungkin kontaknya masih off" akhirnya sama kakaknya kontaknya di otak atik, masih percobaan di ongkel lagi tapi belum mau nyala juga. Di situ aku udah mulai bingung dan mikir "ini sepeda kenapa ya ko bisa gini", terus tiba-tiba temanku bisikin aku gini "eh itu jagang sepedanya belum di atur" dia bilang gitu sambil ketawa, aku juga ikut ketawa karena baru ngeh kalau jagang sepedanya belum di atur, dan itu yang menyebabkan mesinnya nggak mau nyala. Terus aku langsung bilang dong "kak itu jagang sepedanya belum di atur" di jawablah sama kakaknya gini "oh iyooo". setelah kakaknya bilang gitu kami bertiga langsung ketawa riang bersama karena emang lucu banget gitu. Secara nggak sengaja aku bilang ke temanku "kenapa nggak ngomong langsung aja ke kakaknya?" terus dia jawab "aku malu njiir". Terus dalam hati aku "mungkin karena kakaknya tampan makanya dia bisikin aku dulu". Alhasil setelah jagang yang sebelah samping udah di atur, akhirnya saat coba di ongkel lagi alhamdulillah mesinnya mau nyala lagi. Di sini kita sempat merhatiin kakaknya karena dia kayak percaya diri dan nggak merasa malu gitu saat sebelumnya jagang sepeda belum di atur, karena kakaknya juga masih muda banget. Dari kejadian itu kita ngucapin terima kasih ke kakaknya karena udah bersedia bantuin nyalahin sepeda motor.
Lanjut, dari area parkir kami menuju arah pesarean (tempat oleh-oleh) buat cari makan siang bareng di sana, setelah berjalan kaki Kita udah nemuin menu yang cocok buat makan siang. Akhirnya kita istirahat sejenak di sana sambil nunggu pesanan makanan tiba. Setelah makan siang lanjut jalan kaki menuju area makam, jujur waktu itu peziarah yang datang sangat banyak sehingga cukup ramai nggak seperti hari biasanya. Sampai di area makam kami baca doa bersama, setelah selesai kita lanjut ke area pesarean (tempat oleh-oleh) lagi buat beli beberapa camilan untuk di bawa pulang. Kembali ke area parkir kita langsung memberikan karcis untuk ambil motor. Sebelum benar-benar pulang kami berniat mampir ke toko toserba milik Ponpes Sunan Drajat yang berlokasi tepat di depan area pesarean makam Sunan Drajat.
Jujur, kita baru pertama kali masuk ke tempat perbelanjaan toserba ini. Ada 3 lantai di sana, lantai bawah ada perlengkapan kebutuhan sehari-hari seperti makanan minuman dll. Lantai 2 khusus barang-barang elektronik sedangkan yang di lantai 3 khusus pakaian, tas dan sepatu. Pokoknya berasa kayak lengkap banget gitu apalagi kita cewek, naluri buat belanja ya pasti ada hehe.
Setelah pilih-pilih barang di sana buat di beli, kita langsung keluar dan melanjutkan perjalanan pulang. Ketika menuju area parkir toserba, cuaca benar-benar sudah berubah gelap. Alhasil saat kita sudah di tengah perjalanan, tiba-tiba air hujan mengguyur kita sangat deras membuat kita terpaksa mencari tempat berteduh untuk berhenti. Akhirnya kita memutuskan untuk berteduh di masjid, di sana kami berhenti dan beristirahat cukup lama sambil memakan makanan yang kita beli di area pesarean (tempat oleh-oleh).
Hujan sudah mulai redah dan kita akan melanjutkan perjalanan pulang sebelum waktu malam tiba, karena saat itu udah sore banget dan mau menjelang maghrib. Akhirnya kita lanjut perjalanan walaupun hawa dingin menusuk sampai ke tulang-tulang di bawah rintik hujan yang nggak terlalu deras. Sampai di rumah dan Alhamdulillah akhirnya pulang dengan keadaan selamat. Thank you yang udah nyempetin baca cerita pengalamanku di sini sampai akhir.
Semoga hari-hari kamu menyenangkan :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI