Di masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini yang dampaknya dapat kita lihat hampir diseluruh sendi-sendi kehidupan kita. Salah satunya adalah terkait dengan pendidikan, dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menghimbau agar seluruh siswa maupun mahasiswa untuk tetap berada dirumah. Lalu bagaimana dengan kegiatan pembelajaran?
Seluruh siswa dan mahasiswa wajib mengikuti kelas daring atau belajar online. Bagi sebagian siswa dan mahasiswa, ini merupakan kali pertama mereka merasakan belajar online yang membuat mereka merasa tidak nyaman sebab belum terbiasa. Mereka merasa bahwa belajar online sangatlah tidak efektif atau dirasa kurang tepat untuk dilakukan. Mulai dari yang merasa tidak paham dengan materi yang diberikan, terkendala koneksi internet, serta yang lainnya.
Namun terlepas dari semua itu, nyatanya belajar online juga mempunyai sisi positifnya yang mungkin kita sendiri tidak sadari. Belajar online ternyata dapat menghemat uang jalan atau transportasi, memberikan kesempatan kepada siswa dan mahasiswa untuk mencoba hal baru di masa pandemi ini, serta meningkatkan keterampilan dalam mengeksplorasi teknologi.
Dengan adanya sistem belajar online, membuat siswa serta mahasiswa melakukan pembelajaran dari rumah masing-masing melalui laptop maupun gadget. Hal ini ternyata tanpa disadari dapat menghemat uang jalan atau uang transportasi. Karena melakukan pemebelajaran daring, jadi mereka tidak perlu pergi ke sekolah. Tentu saja hal itu dapat menghemat uang jalan, uang saku pun akan tersimpan aman.
Coba ingat-ingat kembali jika kita pergi ke sekolah, berapa uang yang kita butuhkan untuk transportasi. Belum lagi uang makan pada saat disekolah, berapa banyak sudah uang yang kita habiskan per hari. Di lihat dari sisi manapun, belajar online memang sangat berguna dalam hal menghemat uang. Apalagi sekarang semua siswa dan mahasiswa sudah di fasilitasi kouta belajar dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selama pandemi ini banyak sekali kreatifitas-kreatifitas yang muncul, terutama dikalangan anak-anak muda. Sejak diberlakukannya belajar online, banyak dari para anak-anak muda merasa bosan jika terus berada dirumah dan tidak melakukan apa-apa. Maka dari itu banyak dari mereka memutuskan untuk memulai bisnis, seperti online shop atau sekedar membuka kedai kecil-kecilan didepan rumah.
Dan juga terdapat beberapa platform media social yang sedang naik daun, dimana bisa menjadi wadah untuk menampung kreatifitas-kreatifitas khalayak muda. Salah satu contohnya adalah aplikasi Tiktok, Tiktok menyediakan tempat untuk semua kalangan guna menyalurkan kreatifitas mereka sebagai content creator.
Salah satu sisi positif belajar online juga sebagai pacuan agar lebih kreatif dalam mengeksplorasi teknologi. Secara tidak sadar, kita dipaksa untuk tahu mengenai bagaimana teknologi itu berkerja. Belajar online memaksa kita untuk menjelajahi teknologi lebih dalam lagi, karena mau tidak mau, suka tidak suka teknologi lah yang menunjang pembelajaran online.
Pada masa industri digital 4.0 seperti sekarang ini, sebenarnya teknologi merupakan hal yang tak asing lagi. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua orang familiar akan hal itu. Masih banyak sekali orang yang harus belajar tentang bagaimana menggunakan teknologi itu sendiri.
Bukan hanya siswa atau mahasiswa, semua tenaga pengajar juga harus mampu serta dituntut untuk dapat menggunakan teknologi semaksimal mungkin. Karena penunjang pembelajaran online tak lain dan tak bukan adalah teknologi.
Jadi ternyata belajar online juga banyak sisi positif nya yang tidak kita sadari. “Bisa karena terbiasa” mungkin itu lah pepatah yang cocok untuk hal ini, kita beranggapan bahwa belajar online itu sulit karena kita sebagai pelaku nya belum terbiasa akan hal itu. Setelah terbiasa, yakinlah bahwa belajar online itu juga banyak sekali sisi positifnya.