Fakta menarik disampaikan oleh Mochammad Nasser selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bandung bahwa waktu tunggu alumni selama 45 hari saja, sehingga akhirnya mereka menjadi wirausaha, karyawan, ataupun studi lanjut. Hal ini disampaikan pada saat Sidang Senat Terbuka Wisuda XVII Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (21/05) yang berlangsungi di Ballroom Trans Luxury Hotel Bandung.
Lalu, apa itu waktu tunggu perguruan tinggi, bagaimana kondisi alumni perguruan tinggi saat ini, dan bagaimana strategi STTBandung memiliki waktu tunggu alumni sangat singkat dibandingkan dengan standard yang ditetapkan pemerintah?
Fakta waktu tunggu alumni STTBandung ini tentu menarik untuk dikaji, terutama sebagai bahan perbandingan bagi masyarakat dan perguruan tinggi lain untuk mengatur strategi. Termasuk sebagai bentuk tanggung jawab moril pendidikan tinggi terhadap lulusan.
Waktu tunggu lulusan perguruan tinggi adalah masa yang dilalui semenjak ijazah diterbitkan perguruan tinggi hingga alumni menjalankan wirausaha, karyawan, ataupun studi lanjut. Waktu tunggu ini menjadi parameter dalam penilaian perguruan tinggi baik bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah maupun masyarakat. Tantangan waktu tunggu alumni ini dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama bagi pemerintah. Seperti tertuang dalam Buku Panduan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, tercantum waktu tunggu bagi alumni adalah hingga enam bulan [1].
Tantangan mengenai waktu tunggu bagi alumni perguruan tinggi ini memang menarik untuk dicermati. Kita dapat melihat diantaranya berdasarkan data di tahun 2021, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia [2], dengan jumlah penduduk sebanyak 273.879.750 orang [3]. Sementara itu, jumlah pengangguran tercatat sebanyak 9.10 juta orang [4]. Jumlah mahasiswa perguruan tinggi tercatat sebanyak 8.956.184 orang [5], yang berasal dari sebanyak 3.115 perguruan tinggi [6]. Inilah kondisi tantangan bagi perguruan tinggi.
Kemudian, bagaimana STTBandung menyikapi data tunggu, sehingga mereka berhasil membuat waktu tunggu para alumninya dengan rata-rata hanya selama satu setengah bulan?Mochammad Nasser menerapkan beberapa strategi seperti diantaranya dari sisi manajemen alumni, kompetensi alumni, dan program kemitraan.
Manajemen Alumni
STTBandung menyediakan wadah berupa unit Carrer Development Center (CDC). CDC ini bertugas khusus untuk melakukan bimbingan bagi alumni maupun mahasiswa tingkat akhir. Tugas utama dari CDC adalah memberikan informasi dan konsultasi untuk memasuki dunia kerja dan usaha.
CDC melakukan proses perencanaan, pengelolaan, akutasi atau menggerakan dan mengarahkan pelaksanaan program, serta pengontrolan. Data alumni dihimpun dan diupdate oleh CDC, sehingga kondisi para alumni dapat terpantau.
Kompetensi Alumni
Pada saat menjadi mahasiswa, mereka dibekali dengan berbagai persiapan dalam menghadapi dunia luar kampus. Mereka diberikan kesempatan membekali diri. Langkah ini diantaranya dilakukan dengan peluang sertifikasi, dukungan untuk ikut serta kompetisi, dan program magang. Untuk sertifikasi, STTBandung menyediakan berbagai peluang sertifikasi, sertifikasi yang dapat diikuti baik berstandar nasional maupun internasional. Program sertifikasi ini dapat diikuti oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Pihak kampus juga mendukung para mahasiswa untuk mengikuti berbagai peluang untuk berkompetisi seperti diantaranya olimpade, perlombaan, maupun pertandingan yang diadakan di dalam maupun luar negeri.