Mohon tunggu...
Dr. Jack Febrian Rusdi
Dr. Jack Febrian Rusdi Mohon Tunggu... Ph.D bidang ICT, Dosen dan Peneliti

Dosen dan peneliti di Universitas Teknologi Bandung (UTB), Ph.D dalam bidang ICT khususnya terkait Tracking Technology and Behavior Analysis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kematian Setelah Dikerok

14 Januari 2014   13:01 Diperbarui: 1 Januari 2016   05:44 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13896789651692739277

Penulis menemukan beberapa kasus tentang hal ini. Mungkin anda juga pernah? Berikut beberapa contoh kasus yang pernah penulis temukan. Dan tips mewaspadainya.  Kemaren siang ketika makan siang, warga terkejut, seseorang yang mengeluhkan 'masuk angin' lalu dikerok, sekitar 10 menit kemudian dinyatakan meninggal. Begitu juga beberapa waktu yang lalu dengan Adik ipar. Setelah mengeluhkan badan terasa pegal2, ia pun dikerok mamanya, dia sempat bercanda sebelum kemudian tidur. Siapa sangka sekitar 15 menit setelah mamanya ke dapur sebentar, dan mencek anaknya tadi, ternyata dia dinyatakan "tidur selamanya". "Banyak yang meninggal setelah dikerok, itu karena sebenarnya sakit jantung. Ketika muncul gejala, seharusnya buru-buru dibawa ke rumah sakit dan bukan cuma dikerok," ungkap Prof Dr Budhi Setianto, SpJP, FIHA dari Pusat Jantung Nasional Seperti dilansir oleh health.detik.com. Prof Budhi memberikan tips membedakan gejala serangan jantung dengan gejala tidak enak Badan."Nyeri dada pada serangan jantung bukanlah nyeri pada tulang atau kulit, tetapi nyeri dari dalam dan rasanya tidak hilang-hilang. Kalau sudah seperti itu dan memang punya faktor risiko jangan dikerok, langsung saja dibawa ke rumah sakit," pesan Prof Budhi. Disamping itu, guru besar SMF Forensik di UNAIR Prof. Dr. Med. HM Soekry Erfan Kusuma, dr, SpF(K), DFM, juga mengungkapkan kematian mendadak juga dapat disebabkan oleh kegagalan organ paru-paru. Setelah dicari di internet, ternyata hal ini banyak diungkap oleh media-media kesehatan, dan para pakar lainnya. So, bertindak tepatlah jika terjadi sesuatu yang dianggap janggal. Termasuk resiko tinggi bagi para penderita tekanan darah tinggi. Semoga bermanfaat, dan menambah wacana untuk Kompasianers. Jack Febrian * Beberapa contoh lain yang penulis temukan di berbagai media masa: - http://news.detik.com/read/2013/09/26/115904/2369971/10/kerokan-setelah-nonton-bola-tarsim-ditemukan-meninggal - http://www.tribunnews.com/regional/2011/06/16/pria-ini-ditemukan-tak-bernyawa-usai-kerokan - http://jogja.okezone.com/read/2012/05/23/511/633765/usai-kerokan-daryono-meninggal-di-terminal - Dan, masih banyak lagi lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun