Mohon tunggu...
Wayang Wong
Wayang Wong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Hanya Memberitakan dan Mengulas Ketidakadilan terhadap masyarakat/kaum minoritas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wahai, Seram Utara Raya

9 Juni 2024   13:07 Diperbarui: 9 Juni 2024   13:30 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negeri Wahai sudah ada sejak tahun 1591. Kala itu terjadi eksodus penduduk yang berasal dari Arab, Jawa, Saparua dan Buton.

Mereka lah yang merintis pemukiman di kawasan tersebut. Pada tahun 1610, dari musyawarah bersama, kawasan tersebut dinamakan Desa Wahai.

Pemukiman pun meluas dengan mengubah hutan menjadi tempat tinggal sederhana dari kayu serta daun-daun pohon sagu.

Pada tahun 1650, di era Gubernur VOC Maluku yakni Arnold De Vlaming Oudshroom, Wahai dijadikan pangkalan militer Belanda untuk menyerang perompak di laut utara Pulau Selama dan Kepualauan Raja Empat yang disebut VOC sebagai Papau Zeerover.

Seiring dengan perjalanan waktu, pemerintah Hindia Belanda membangun benteng pertahanan di sebelah timur Wahai yang sekarang dikenal dengan Kampung Jawa.

Lalu pada tahun 1806, terjadi eksodus gelombang kedua ke Wahai dari komunitas Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Tengah dan Tidore bersama pewaris tahta Jailolo.

Eksodus ketiga terjadi pada tahun 1821 dan jumlah komunitas Halmahera dan Tidore yang menetap di negeri Wahai mencapai 7.000 orang.

Pada tahun 1832, komunitas Halmahera atau Tidore kembali ke tanah asalnya karena Sulltan Jailolo ditangkap Hindia Belanda di Wahai lalu diasikan di Cianjur.

Lalu di tahun 1890, terjasi ekodus dari wilayah Salemang dan mereka diterima baik oleh warga Wahai lalu menetap di kawasan yang kini dikenal sebagai Kampung Hatui.

Setelah itu ada kesepakatan batas-batas negeri wahay yakni di sebelah utara perbatasan dengan Laut Seram, di timur dengan Petuanan Negeri Air besar, sebelah barat dengan Kali Putry/Petuananan Negeri Sawai dan sebelah selatan dengan Petuanan Negeri Adat Manusela.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun