Mohon tunggu...
Emma Eryanti
Emma Eryanti Mohon Tunggu... -

otomatis praktis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dengar Radio

3 Mei 2011   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:07 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini agak berbeda dari malam-malam biasanya, karena saya di dalam kamar nggak langsung meringkuk tidur di bawah selimut di atas kasur. Malam ini saya mendengarkan siaran radio, ini agak janggal untuk kebiasaan saya yang sudah bermukim di rumah. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu ketika saya masih hidup ngekost di kota Bandung untuk menimba ilmu, pada saat itu bisa jadi radio-cd player adalah media hiburan satu-satunya yang ada di kamar kost saya.

Di Jakarta, di kamar saya sekarang ini yang terletak di rumah kedua orang tua saya, saya nggak banyak tahu station radio apa saja yang lagunya asik-asik, ditambah pula dengan malasnya mencari station radio yang sangat rapat, dan padat, serta banyak, jadi saya dengerin yang lagunya bagus dan nggak saya ganti-ganti lagi.

Waktu menunjukkan pukul 23.18, belum malam memang untuk ukuran kota Jakarta yang tidak pernah tidur. Belum malam juga mungkin untuk saya yang pernah merasakan hidup di malam harinya kota Jakarta, hal ini terkadang membuat saya sedikit merasa sulit tidur cepat. Biasanya kalau belum bisa tidur saya twitter-an atau facebook-an sampai pergantian hari, tetapi karena pulsa untuk berinternetnya habis, kegiatan surfing internet itu tidak saya lakukan malam ini. Atau juga terkadang saya bertelefon-ria dengan seseorang dalam waktu yang lama, namun malam ini telefon seluler saya sunyi senyap. Kegiatan bertelefon-ria inilah yang saya nantikan sejak beberapa malam belakangan ini, berhari-hari saya harap-harap cemas menunggu telefon dari orang itu.. Mungkin apa yang kita rasakan tidak sama, makanya dia nggak telefon saya.. Yasudahlah..

Mungkin malam ini saya merasa agak sedikit galau, ya.. Galau dengan keadaan hidup yang begini-begini saja, galau karena sepi nggak bisa internetan, galau karena dia yang disana nggak kunjung menelefon.. Campur aduklah pokoknya. Kok ya si siaran radio ini lagi sesi curhat-curhatan ya..?? Kok ya lagunya banyak yang melow ya..?? Kok ya curhatnya ke arah yang agak-agak desperate gitu ya si pendengar-pendengar radio ini..?? Gimana nggak jadi tambah galau nih saya-nya.. Emang dasar saya juga orangnya mudah terbawa suasana juga sih.. Dan juga agak sedikit lebay juga sih.. hehe..

Mungkin karena udah malem ya, jadi agak-agak nggak mungkin memutar lagu ber-genre rock cadas ugal-ugalan yang bikin pala manggut-manggut. Ada sih beberapa radio yang memutar lagu-lagu dugem ajep-ajep jedak-jeduk, menyemangati sih dikit.. Tapi saya nggak suka, malah pusing dengernya.. terasa seperti pergi ke bagian dunia lain yang saya nggak pingin ke situ. Ajaib kan sebuah radio itu.. Bisa serasa dibawa ke suatu tempat tergantung dengan lagu yang sedang diputar. Kalau denger radio dangdut ya serasa seperti di deket rumah aja.. Karena di dekat rumah saya hobi banget dengerin lagu dangdut..Mungkin lama-lama saya bisa hafal beberapa lagu dangdut karena lumayan sering dengar lagu-lagu dangdut itu.

Dengerin radio itu ada keuntungannya tersendiri, yaitu bisa denger lagu paling up date tanpa kita harus beli cd atau download lagu yang kita inginkan atau kita bisa bernostalgia dengan lagu-lagu lama yang pernah jadi kenangan. Dengerin radio juga bermanfaat, berbagai info pun bisa didengar karena si penyiar radio juga bercuap-cuap mengenai berbagai hal, dari berita terhangat, info terkini, tips bermanfaat, sampai gossip terpanas dari berbagai sumber, bahkan dari denger radio juga bisa menjajal peruntungan dengan ikut kuis yang diadakan radio tersebut, hadiahnya lumayan. Dan, dengerin radio juga bisa bisa menguras emosi kalau lagi denger acara siaran yang temanya curhat-curhatan, apalagi curhatannya mengenai cinta-cintaan, apalagi kisah yang dipaparkan agak menyerempet sama ama kisah yang lagi dialami dan diputarkan soundtrack lagu sedih bin melow.. Udah deh bisa berderai air mata. Hehe..

Tentang keseruan di dunia dengar-mendengarkan radio ini pun banyak diangkat oleh banyak musisi untuk dijadikan sebuah lagu. Dari musisi lokal hingga import, dari yang zaman baheula sampai musisi jaman sekarang yang menggubah lagu berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh setelah mendengar radio.

Saya kurang paham tentang teknologi di dalam si radio itu, tapi saya merasa cukup merasakan betapa ajaibnya radio itu karena membawa pendengar keberbagai suasana yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun