Mohon tunggu...
Budi Sarwono
Budi Sarwono Mohon Tunggu... Dosen -

Staf pengajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibu Kota Hastinapura Segera Pindah

13 Juli 2017   14:46 Diperbarui: 13 Juli 2017   14:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hastinapura, sebagai ibu kota pemerintahan sudah penuh sesak. Ia berkembang menjadi pusat pemerintahan, kota bisnis, kota industri, sekaligus kota pendidikan. Di situ para punggawa, tentara, guru, saudagar dan preman ngumpul jadi satu seperti orak-arik. Tidak mudah membedakan kawan dan lawan di kota ini.

Kemarin saya dapat kabar, Pandawa mendapat konsesi berupa sebidang tanah bernama Wanamarta untuk membangun pusat pemerintahan baru yang kelak disebut Amarta. Alas Wanamarta adalah sebuah tempat berupa hutan perawan gung liwang liwung yang tentu penuh dengan Gendruwo, Othek-Othek, Kemamang, Glundung Pringis dan mahkluk halus lainnya.

Puntadewa bersama adik adiknya Pandawa menyatakan sanggup melakukan tugas berat ini. Dengan pindahnya pusat pemerintahan ke Amarta, setidaknya ada beberapa keuntungan. Pertama, Puntadewa bisa pelan pelan memecah perkongsian antara politik dan ekonomi yang difasilitasi para tikus pemburu rente, yang sebagian berwajah Dewa(n) itu. Kedua, mengaktualisasi wisdom yang dimiliki Puntadewa bahwa pejabat negara mesti difasilitasi dengan tempat yang nyaman, teduh, jauh dari kebisingan agar hati nuraninya jauh berbicara. Ketiga, mengajak para pelayan rakyat untuk hidup askese penuh kesederhanaan, jauh dari gelamour, jauh dari dugem, karena mereka adalah model bagi rakyatnya.

Dalam cerita pewayangan, Puntadewa dan adik adiknya sukses membangun pusat pemerintahan yang baru. Bima bekerja keras membabat hutan dan meratakannya. Kekuatan gaib dan lelembut yang diperkirakan akan mengganggu proses pembangunan bahkan tunduk satu persatu dan menjadi kawan. Walhasil Amarta berdiri megah dan sinarnya meredupkan nyala Hastinapura.

Meskipun kelak, Amarta akan direbut kembali oleh para Korawa melalui sebuah permainan dadu yang dibandari oleh Sengkuni yang maha curang, tetapi sebelum itu terjadi, mari kita terlibat dalam Sesaji Rajasoya, ikut berdoa supaya perpindahan pusat pemerintahan ini berjalan dengan lancar.

#Wayang kalibrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun