Mohon tunggu...
Inho Rohi
Inho Rohi Mohon Tunggu... -

Bekerja di Jakarta dengan riset dan data. @inho_rohi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dua Cerita tentang Sumitro, Ayah Prabowo Subianto

1 Juli 2014   04:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:03 6871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dua Cerita tentang Sumitro, Ayah Prabowo Subianto

Sidang DK PBB soal Indonesia berlangsung alot selama 6 hari (7, 9-13 Februari 1946), di London, Inggris.

Delegasi Indonesia tidak hadir, kemungkinan karena ketiadaan biaya. Sumber lain menyebutkan bahwa Indonesia dilarang hadir pada sidang tersebut.

Yang jadi pembela utama Indonesia adalah DmitriManuilsky (Ketua Utusan Republik Soviet Sosialis Ukraina di PBB). Ia mengatakan,”hanya Dewan ini yang mempunyai kesanggupan untuk menghentikan pertumpahan darah selanjutnya di sana (Indonesia).”

Manuilsky mendapat dukungan dari Edward Stettinius (delegasi AS) dan Abdel Hamid Badawy Pasha (delegasi Mesir).

Delegasi Belanda adalah Dr Eelco van Kleffens, didampingi dua orang penasehat; Mr. Zairin Zain dan Sumitro Djojohadikusumo. Delegasi Belanda dibela oleh delegasi Inggris, Ernest Bevin, yang menegaskan,”bahwa Indonesia adalah masalah Kerajaan Belanda, dan DK tak berhak ikut campur!”

Tahun 1958, Sumitro terlibat dalam pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dengan jabatan yang tak tanggung-tanggung; menteri PRRI. Di kemudian hari, diketahui Sumitro melarikan diri ke luar negeri, hampir 10 tahun lamanya.

Maret 1967, setelah dilantik sebagai Presiden RI, Soeharto memerintahkan Ali Moertopo untuk menemui Sumitro di Bangkok. Tapi baru setelah dibujuk oleh Adam Malik, Sumitro mau kembali ke Indonesia.

Pada 29 Mei 1968, Sumitro beserta keluarganya kembali ke tanah air, langsung menuju Cendana disambut oleh Soeharto. Tanggal 6 Juni 1968, susunan menteri Kabinet Pembangunan I diumumkan, Sumitro menjabat sebagai Menteri Perdagangan Orde Baru.

Berikut adalah kultwit lanjutan saya dari @inho_rohi

1.Like father like son. Kultwit ini hendak menjawab apa kemiripan Sumitro dengan Prabowo? #PSSD

2.8 Mei 1957, sudah yg ketiga kalinya CPM Bandung memanggil Sumitro utk diperiksa terkait penyelewengan uang negara. #PSSD

3.Ia diduga menyalahgunakan kedudukan utk pengumpulan dana bagi partainya jelang pemilu 1955. #PSSD

4.Tapi spt sebelumnya, pada pemanggilan ketiga itupun Sumitro mangkir. Kpd Sutan Sjahrir, ia berpamitan meninggalkan Jakarta. #PSSD

5.Selanjutnya, diketahui Sumitro, pada Mei 1957 itu juga, sudah bergabung dg para pemberontak-PRRI. #PSSD

6.Dlm Kabinet PRRI, yg diumumkan pada15 Febr 58, Sumitro menjabat sbg menteri perdagangan dan perhubungan. #PSSD

7.Febr-Mei 58,pemerintah pusat padamkan pemberontakan PRRI. Soekarno janjikan amnesti sebelum 5 Okt 61 bagi yg menyerahkan diri. #PSSD

8.Tapi Sumitro tinggalkan kawan2nya menuju Singapura. Ia sempat diketahui berada di Padang, Payakumbuh, Pekanbaru, Bengkalis, lantas menyeberang ke Singapura (SG). #PSSD

9.Dari SG, Sumitro tetap lakukan perlawanan thd pemerintahan Soekarno. Mnrt Audrey dan George Kahin, ia srg lakukan pertemuan dg CIA di SG. #PSSD

10.PRRI hanya mendapat dukungan sedikit dana dari Malaysia. Sementara Amerika bersedia memberi senjata dan pelatihan. #PSSD

11.Setelah Soekarno digulingkan Soeharto, keadaan memungkinkan bagi Sumitro untuk kembali ke Indonesia, dan berjaya. #PSSD

12.Tanggal 6 Juni 1968, susunan menteri Kabinet Pembangunan I diumumkan, Sumitro menjabat sebagai Menteri Perdagangan Orde Baru. #PSSD

13.Bgmn dg Prabowo? Spt nasib bapaknya, oleh pemerintah berkuasa, Prabowo dianggap lakukan pelanggaran berat,yang akibatkan pemberhentiannya dari militer. #PSSD

14.Persis spt bapaknya, Prabowo tak pernah disidangkan atas kesalahannya. Sumitro kabur ke SG, Prabowo ke Yordania. #PSSD

15.Ketika keadaan memungkinkan, Prabowo kembali dan mencoba peruntungan untuk kembali berjaya. #PSSD

16.Jika dulu Sumitro kembali berjaya, akankah kini Prabowo mengikuti jejak langkah sang ayah? #PSSD

17.Lantas apa beda Prabowo dg Sumitro. Sumitro lahir dari jaman revolusi kemerdekaan, lalu melawan Soekarno, dan menjadi pendiri Orde Baru. #PSSD

18.Prabowo lahir dari rahim Orde Baru, dan bertekad meneruskan Orde Baru, orde yang menumbangkan kekuasaan Soekarno. #PSSD

19.Jika Sumitro tegas melawan Soekarno, Prabowo mencitrakan dirinya semirip mungkin dengan Soekarno. #PSSD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun