Setiap manusia berhak mendapatkan pengajaran yang baik supaya dirinya bisa menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Maka dari itu, masyarat seringkali mempercayakan peran pendidikan sebagai usaha dari membentuk karakter seperti ini.Â
Pendidikan seringkali dipandang mampu untuk mengatasi permasalahan sosial, seperti membina perilaku anak dan menyadarkannya dalam bertindak. Ya, seharusnya memang demikian.
Senada dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat 1 pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif bisa mengembangkan potensi dirinya ke arah suatu pencapaian.
Tentu saja pendidikan diharapkan bisa membawa peserta didik berprestasi tidak hanya pada bidang akademiknya saja, tetapi juga berprestasi dalam berbudi luhur, siap bersaing di era globalisasi, dan mampu mengabdikan dirinya untuk masyarakat.
Akan tetapi, pandangan saya terhadap realita yang terjadi saat ini begitu sangat miris, mengapa demikian? Hal tersebut tidak lain karena banyaknya masalah yang melatar belakangi munculnya kesenjangan pendidikan kita.
Kita telah dibuat kewalahan oleh zaman, dimana pada abad ini telah banyak terjadi perubahan pada sekian masyarakat dan pola hidup di belahan dunia, lantas sudah sejauh mana kontribusi pendidikan kita dalam menyeimbangi fenomena kewalahan tersebut?
Kita dan Dunia Pendidikan
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, tak dapat dipungkiri lagi bahwa itu semua disesuaikan dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia yang semakin maju.Â
Begitupun suatu negara, ia tidak bisa bergerak maju selama negara tersebut belum memperbaiki sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita untuk berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Setiap manusia memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan, seharusnya. Namun sayang, hal tersebut semata-mata hanya angan belaka. Berbagai kesenjangan terjadi di dalam sistem pendidikan kita, dimana detensi hak warga negara atas pendidikan seringkali menimbulkan konflik yang tak berkesudahan.
Begitu juga dengan berbagai permasalah di bidang pendidikan yang masih banyak kita jumpai sampai hari ini. Tercermin dari beberapa hasil temuan kunjungan kerja wakil Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat memberikan pendapatnya mengenai evaluasi pendidikan dasar dan menengah.Â