Mohon tunggu...
Ingrid Anwar
Ingrid Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Bimbingan dan Konseling, certified trainer, motivator, Pilates Psikologi Instruktur, Outbound Instruktur, Mental terapis, Peneliti, Penulis buku.

seorang dosen yg menyukai kegiatan mengajak orang lain utk aktif dan sebat bersama.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Orang Tua Durhaka?

5 Mei 2023   21:02 Diperbarui: 5 Mei 2023   21:07 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Anak merupakan ciptaan yang luar biasa. Dalam Al Qur'an, anak digambarkan sebagai suatu ujian dan perhiasan dunia. Sebagian orang tua, kurang menyadari bahwa anak bukan duplikat orang tua apalagi pemuas dendam masa lalu orang tua, baik itu dendam berupa harapan dan khayalan maupun dendam emosi negatif orang tua dimasa lalu.

Sudah selayaknya anak dapat hidup sesuai perkembangan usia mereka, dengan situasi dan lingkungan yang kondusif. Orang tua bertugas membimbing, memperkenalkan siapa anak di dunia ini, apa Peran dan tugas mereka sesuai gender serta memberikan ajaran dan pandangan sesuai agama yang di anut. Sehingga anak tumbuh menjadi orang dewasa yang dapat hidup secara positif.

Sayangnya, seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan kurangnya ilmu pasangan suami istri saat menikah dan memiliki anak, menimbulkan menyimpangnya pola asuh yang mengakibatkan anak-anak terenggut hak nya mendapatkan pelajaran positif. Tanpa disadari anak tumbuh menjadi remaja dan pada Akhirnya menjadi orang dewasa yang tidak bahagia. Kasus ini menjadi tanda tanya, apakah ini termasuk dalam durhaka nya orang tua ?

Tulisan ini merupakan rangkuman observasi Lapangan terhadap perilaku anak-anak, baik itu pengamatan secara langsung maupun melalui pengamatan di media sosial. Adapun kedurhakaan orang tua yang seing ditemui adalah sebagai berikut :

1. Anak tidak diperkenalkan pada Penciptanya

Seharusnya rumah sebagai madrasah dan orang tua sebagai guru Pertama bagi anak, sudah seharusnya sering menyebut dan memperkenalkan siapa yang menciptakan duin dan menciptakan dirinya. Seharusnya sejak dari kandungan, orang tua sering memperkenalkan Pencipta kepada anak, sehingga anak mengenal dengan baik siapa yang telah menciptakan dirinya. Hal ini merupakan dasar terkuat bagi perkembangan mental anak sepanjang hidupnya.

Kedurhakaan orang tua disini adalah anak sedari dalam kandungan hanya diperkenalkan pada hal-hal yang berbau dunia, Misalnya orang tua dengan gencarnya mulai merancang pendidikan anak, merancang kemewahan yang akan diberikan kepada anak, memperdengarkan musik yang dipahami untuk perkembangan otak bahkan ada sebagian orang tua yang merasa khawatir akan kehidupan anaknya nanti.

2. Anak tidak hidup dalam kondisi yang nyaman

Kenyamanan Pertama yang dirasa anak adalah sejak dalam kandungan ibu. Sejak ditiupkan ruh ke dalam diri anak, ia telah data merasakan perubahan emosi dan lingkungan yang berada di luar dirinya. Sejak dari dalam kandungan, anak belajar bagaimana beradaptasi dan bertahan hidup sehingga anak tidak sulit lagi saat dilahirkan nanti.

Kedurhakaan orang tua pada keadaan ini adalah banyak orang tua yang tidak memperhatikan sumber makanan yang dimakan, entah itu dari yang halal ataupun haram. Padahal, dari mana dan dengan cara apa untuk mendapatkan makanan yang akan menjadi bakal anak, serta summer makanan yang akan masuk ke mulut ibu, menjadi penentu bagaimana karakter dan sıfat anak nantinya. Orang tua jarang yang menyadari akan kedurhakaan ini, sehingga jarang orang tua yang berhati-hati. Hal ini sesungguhnya merupakan penyebab terciptanya kondisi tidak nyaman bagi anak.

Orang tua yang sentiasa bertengkar, sentais tidak peduli dan sering membandingkan anak juga menjadi penyebab tidak nyamannya anak. Orang tua tidak menganggap hal ini sebagai suatu bahaya, sehingga terabaikannya hak anak menjadi suatu dosa yang dilakukan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun