Mohon tunggu...
Ingrid Anwar
Ingrid Anwar Mohon Tunggu... Dosen - mental health consulting

IMH_Home Studio Kesehatan mental dan Psikologi pilates

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emosi yang Hadir dalam Sidang Etik Ferdy Sambo dari Kacamata Perilaku

26 Agustus 2022   21:38 Diperbarui: 26 Agustus 2022   21:58 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada saat pembacaan sikap terhadap putusan, FS membaca dengan menekan gigi atas dan bawah serta menarik sudut bibir kiri dan kanan. 

Suara juga berat mengindikasikan ketidak terimaan kenyataan. Energi negatif ini benar-benar meliputi diri FS, dimana energi ini bisa jadi berasal dari faktor sudut pandang FS yang tidak merasa bersalah telah membunuh ajudannya Brigadir J. 

Menurutnya, Brigadir J pantas menerima konsekuensi pembunuhan atas tuduhan yang FS dan istri ciptakan sendiri. Hal ini juga yang bisa jadi melatar belakangi tidak adanya permintaan maaf FS pada keluarga Brigadir J dalam surat permohonan maaf yang ditulisnya.

Pada akhirnya, semua energi negatif ini, FS tampilkan saat ia keluar menuju mobil yang membawanya Kembali. Berdasarkan analisa gestur yang ditampilkan, FS sedikitpun tidak merasa bersalah dan menyesal telah melakukan pembunuhan. 

FS berjalan dengan percaya diri tanpa menyadari bahwa status hukumnya saat itu adalah sebagai tersangka pembunuhan berencana, bukannya sebagai Kadiv Propam Polri.

Semua emosi yang hadir dalam kehidupan kita adalah suatu respon mengenai kejadian yang sedang terjadi. Emosi membantu kita sebagai umpan balik atas kejadian yang berlangsung. 

Semua emosi penting, terlepas dari negatif atau positifnya emosi tersebut. Saat emosi negatif hadir seharusnya kita terbuka untuk menyadari faktor apa yang menyebabkan energi tersebut hadir.. 

Mengakui hadirnya emosi negatif, memberikan label pada emosi kita, memaknai kembali hadirnya emosi tersebut, dan menerima konsekuensi dari perilaku buruk penyebab energi negative hadir merupakan suatu cara untuk meredam energi ini menampilkan gestur negatif. Penerimaan itu memudahkan kita untuk melalui “badai” emosi negatif sehingga kita mampu menjalani hidup kita sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun