Mohon tunggu...
Inggrid Filia
Inggrid Filia Mohon Tunggu... -

Nama lengkapku Inggrid Filia Marundruri, lahir 05 Desember 1991 di Nias (Sumatera Utara). Sekarang saya bekerja di sebuah perusahaan swasta dan saya juga seorang song writer. Saya suka musik dan menulis. Dulu ketika saya duduk di bangku SMP saya menulis beberapa cerita pendek tetapi sekarang sudah jarang karena kesibukan saya semakin bertambah ketika saya sudah bekerja. Demikian data diri dari saya, saya ucapkan terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Masterpiece

1 Oktober 2013   12:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:09 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah 2 jam aku menunggu disini tapi yang ku tunggu tak kunjung datang, banyak hal yang ingin aku pertanyakan padanya. Ini hal yang membuat aku kesal dan malas untuk bertemu dengannya. Selain lama menunggu, penjelasan yang kudapat juga terbatas  karena Dia punya kesibukan yang sangat padat. Dan setiap kali aku bertemu dengannya aku selalu berdoa agar mengerti apa yang Ia jelaskan padaku.

Ya Tuhaaaaannnn....bagaimana nasib tugas akhirku??Aku masih stuck di Bab 3, Aku masih salah di Bab 3 dan aku gak ngerti.  Entahlah, atau aku pulang saja??Sementara Randy terus mempertanyakan apakah hari ini aku sudah bimbingan atau belum. Aku bosan dengan pertanyaan Randy. Ya,  Randy adalah kekasihku. Dia adalah anak yang pintar, kami berdua sangat berbeda. Dalam akademik dia memang selalu unggul dibanding aku.  Seandainya saja kami satu universitas dan satu jurusan, ia pasti membantuku. Haaakkkhh sudahlah . . .

"Honey, hari ini gimana bimbingannya?" begitu pesan singkat yang terkirim di handphoneku dari Randy.

Aku sama sekali tak membalas pesan singkat dari Randy karena aku sudah kesal dengan dosen pembimbingku yang tidak juga datang ditambah lagi Randy yang menanyakan hal itu kepadaku.

Baiklah, kuputuskan saja untuk pulang kerumah karena hari sudah sore. Aku hanya bisa melamunkan nasib tugas akhirku di bis kota. Tak terasa air mataku menetes, aku bingung. Tak ada seorangpun yang bisa membantuku. Mereka hanya bisa bilang "Kenapa kamu ambil topik itu??", "TA udah sampe mana??" dan bla bla bla yang membuat aku muak mendengar semuanya.

Bis kota yang ku tumpangi berhenti didepan jalan rumahku. Kira-kira sekitar 10 menit aku harus berjalan ke arah rumah sambil menggendong tas ransel yang berisikan laptop dan membawa 1 dokumen tugas akhir yang belum direvisi dalam genggaman tanganku ditambah wajah yang kusam dan lesu. Tak lama kemudian aku tiba dirumah, aku melihat ada sebuah motor ninja berwarna hitam dan itu adalah milik Randy.

"Gi, kamu darimana sih?Daritadi aku SMS kamu gak bales. Aku telpon handphonenya mati." Tanya Randy menghampiriku.

Aku hanya bungkam, karena aku sudah lelah. Kubantingkan tubuhku di atas sofa. Randy kembali mendekatiku dan ia bertanya "Sayang, kamu kenapa?Kok kusut begitu?". Aku memeluk Randy erat-erat dan menangis.

" Bayangin aku nunggu Dia 2 jam tapi gak dateng-dateng, aku stuck di Bab 3, aku capek revisi terus. I give up!!!" ucapku sambil menangis.

"Give up??Itu solusi yang terbaik??selama nunggu 2 jam kamu ngapain aja?duduk diam?hanya bisa menggerutu kapan dosen pembimbingmu datang??dan terus stuck di bab 3-mu itu??hanya itu yang daritadi kamu lakukan??" tanya Randy yang masih memelukku dan Aku hanya bisa diam karena semua yang Randy tanyakan benar adanya.

"Itu bodoh honey, hanya mengeluh dan tidak berupaya apa-apa itu bodoh. Kamu masih bisa kerjain bab yang lain. Ingat honey, Tugas Akhir itu masterpiecenya kamu semasa kuliah. Lakukan yang terbaik, jangan hanya bisa mengeluh" lanjut Randy menegaskan kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun