Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, Mahasiswa MMD Universitas Brawijaya kembali menunjukkan komitmennya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui inovasi pertanian. Salah satu dari 12 program kerja yang diusung yaitu "Sosialisasi dan Implementasi Pupuk Pornas dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Tanaman Anggur di Desa Sebaung," berhasil diselenggarakan pada Jumat (12/07/2024). Program kerja ini dilaksanakan secara bertahap dan dimonitoring langsung oleh Ibu Dr. Dra. Umu Sa'adah M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapang MMD Kelompok 42.
Bekerja sama dengan Komunitas Alam Hijau Desa Sebaung selaku pengelola tanaman anggur, program kerja ini dimulai dengan kegiatan sosialisasi dan dilanjutkan dengan penanaman anggur, pengaplikasian Pupuk Pornas, serta perawatan dan monitoring. Kegiatan Sosialisasi dilaksanakan pada Kamis, 12 Juli 2024 di kediaman Bapak Asmawi selaku Pembina Komunitas Alam Hijau Desa Sebaung. Inggrid Lalita Anggara selaku penanggungjawab program kerja memaparkan terkait teknik budidaya tanaman anggur berdasarkan Good Agriculture Practice (GAP) tanaman anggur, perbedaan pupuk organik dan anorganik, serta mengenalkan Pupuk Pornas dengan teknologi nano. Peserta sosialisasi sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi dan terus menggali informasi seputar tanaman anggur dan Pupuk Pornas.
Tanaman anggur ditanam di antara tanaman terung yang sebelumnya telah dibudidayakan oleh anggota Komunitas Alam Hijau. Penanaman dimulai dengan mempersiapkan media tanam yang telah difermentasi selama 1 minggu, yaitu sekam bakar, tanah biasa, dan kompos dengan perbandingan 3:1:1. Selanjutnya dilakukan pengukuran pH, pemasangan ajir, dan pengaturan jarak tanam. Sebanyak 20 bibit tanaman anggur yang berhasil ditanam dibedakan menjadi 4 perlakuan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 sampel, yaitu berdasarkan cara petani, tanpa pupuk, dengan Pupuk Pornas, dan dengan Eco Enzyme. Pengaplikasian Pupuk Pornas dan eco enzyme dapat dilakukan satu minggu setelah tanam dengan perbandingan 1 ml : 1 Liter air. Pengaplikasian pupuk dilakukan dengan cara disemprotkan ke batang dan daun tanaman. Selanjutnya dilakukan pengamatan tinggi dan jumlah daun setiap tiga hari sekali. Oleh karena mahasiswa MMD hanya dapat memonitoring masa vegetatif saja, selanjutnya masa generatif akan dilanjutkan oleh Komunitas Alam Hijau dengan dipantau oleh Dosen Pembimbing Lapang.
Ibu Dr. Dra. Umu Sa'adah M.Si selaku DPL MMD Kelompok 42 dalam pemaparannya mengatakan bahwa akan berkunjung kembali ke Desa Sebaung dan turut serta dalam pengembangan tanaman anggur dari fase vegetatif hingga fase generatif. Â "InsyaAllah jika tidak ada halangan saya bersama tim akan berkunjung kembali di bulan Oktober untuk melakukan panen bersama Eco Enzyme dan memantau perkembangan tanaman anggur bersama Komunitas Alam Hijau," ujarnya.
Bapak Ugik Arie Harminto selaku Kepala Desa Sebaung menyambut baik inisiatif Mahasiswa MMD Kelompok 42 atas terobosan teknologi baru yang dikenalkan ke Masyarakat setempat. "Kami sangat berterima kasih kepada Mahasiswa MMD yang telah membawa pengetahuan baru ini ke Desa Sebaung. Sampaikan salam saya ke Universitas Brawijaya, kami siap menjadi desa binaan," ujarnya. Selain itu, Bapak Ugik berharap kegiatan ini dapat mengembalikan ikon Kabupaten Probolinggo yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi tanaman anggur terbaik di Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H