Mohon tunggu...
inggrid ayuwahyuni
inggrid ayuwahyuni Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN Jember

Butuh puluhan tahun untuk mencapai kesuksesan, tetapi hanya butuh semenit untuk menggagalkannya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Pecinta Drama Korea? Bagaimana dengan Muridnya?

7 April 2020   21:52 Diperbarui: 7 April 2020   22:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Guru Pecinta Drama Korea? Bagaimana dengan Muridnya?"
Saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya pada saat di Sekolah Menengah Atas (SMA). Saya memiliki seorang guru perempuan yang hobinya sama dengan saya, yakni menonton drama korea, bahkan beliau juga suka drama-drama lain seperti jepang, cina dan lainnya. Kita selalu sharing dan berbagi banyak drama di sekolah. Karena  itulah saya menjadi dekat dengan beliau dan saya menjadi mudah untuk bertanya tentang pelajaran ataupun hal lainnya karena kami sudah akrab.

Mungkin kalian baerfikiran bagaimana seorang guru bisa bertukar drama dengan murid? Bukannya bertukar ilmu pelajaran ini malah bertukar drama. Ya, mungkin yang dilakukan saya dengan guru saya tidaklah wajar, tetapi ada sisi positif dari hal tersebut yakni guru menjadi dekat dengan muridnya, disitulah seorang guru dapat menilai dan melihat siapa murid tersebut dan bagaimana cara berfikir murid tersebut. 

begitu juga sebaliknya, murid dapat dekat dengan gurunya dan dapat lebih mudah menanyakan materi pelajaran yang belom dia faham tanpa harus memiliki rasa malu. Seperti yang kita ketahui banyak murid selalu malu untuk bertanya kepada gurunya, bahkan ada yang takut kepada gurunya, dan alhasil murid tidak faham dengan materi yang dijelaskan karena terlalu malu untuk bertanya.


Tetapi dalam hal ini seorang guru juga harus memposisikan dirinya dengan baik, kapan guru harus serius dan kapan guru harus santai, begitu juga sebaliknya dengan murid. Bukan berarti seorang murid harus bertindak sesukanya kepada guru atau tidak menghargai beliau sebagai guru namun,  seorang murid harus tetap memiliki rasa hormat yang tinggi kepada guru. Begitu pula denga guru, harus lebih mengutamakan pelajaran terlebih dahulu daripada yang lainnya.

Bukan hal yang salah kan jika seorang guru bertukar hobi dengan muridnya? Bukankah lebih menarik jika seperti itu, asalkan selalu mengedepankan pelajaran terlebih dahulu.  :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun