Mohon tunggu...
Inggrid KristinaMaharani
Inggrid KristinaMaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten favorit adalah konten edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sanksi di Depan Mata: Buntut Serangan Balas Dendam Iran ke Israel

23 April 2024   17:17 Diperbarui: 23 April 2024   17:19 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada Sabtu, 13 April 2024 malam, Iran melalui Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel. Serangan tersebut merupakan serangan pertama yang dilakukan Iran dari wilayahnya sendiri. Serangan drone dan rudal Iran ke Israel adalah aksi balas dendam Iran atas serangan yang dilakukan Israel ke Gedung Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan hingga 7 Perwira IRGC pada 1 April 2024 (BBC News Indonesia, 2024). IRGC mengungkapkan bahwa, serangan balasan Iran ke Israel dilakukan setelah organisasi internasional terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengabaikan serangan mematikan yang dilakukan Israel di Damaskus dengan tidak mengecam atau bahkan menghukum Israel (Detik News, 2024).

Aksi balas dendam Iran ke Israel yang diberi nama sebagai Operation True Promise (Operasi Janji Sejati) ini dilakukan dengan menggunakan 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 110 rudal balistik. Meskipun hanya sebagian kecil rudal balistik yang berhasil menembus dan menghantam wilayah Israel, salah satunya menghantam Pangkalan Angkatan Udara Nevatim di Gurun Negev, Israel Selatan, Jendral PBB Antonio Guterres tetap mengutuk serangan besar-besaran tersebut sebagai eskalasi serius dan khawatir akan bahaya nyata dari eskalasi tersebut mampu menghancurkan kawasan. Selain itu, aksi balas dendam yang dilakukan Iran ke Israel juga mendapatkan respons dari beberapa negara dan organisasi internasional seperti, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Italia, Arab Saudi, Ukraina, Inggris, Uni Eropa, NATO, serta Kelompok G7.

Dalam merespons serangan Iran, Israel berupaya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhi semua sanksi yang memungkinkan ke Iran dan menghubungi sekitar 32 negara untuk menjatuhi sanksi terhadap program rudal Iran serta untuk mendeklarasikan IRGC sebagai sebuah organisasi teroris. Adapun potensi-potensi sanksi terhadap Iran atas serangan drone dan rudal ke Israel, antara lain:

Sanksi Amerika Serikat dan Inggris

Amerika Serikat dan Inggris memberlakukan sebuah sanksi baru terhadap Iran atas serangannya ke Israel. Amerika Serikat bersama sekutunya telah membantu Israel untuk memukul mundur serangan drone dan rudal Iran serta meminta pertanggungjawaban Iran melalui penerapan sanksi hingga kontrol ekspor. Sanksi-sanksi tersebut menargetkan para pemimpin maupun entitas yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, Kementerian Pertahanan Iran, serta program drone dan rudal Pemerintah Iran yang memungkinkan serangan tersebut terjadi. Departemen Keuangan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa, sanksi Washington akan menargetkan 16 individu dan 2 perusahaan yang turut terlibat dalam produksi kendaraan udara tanpa awak atau UAV Iran, termasuk komponen-komponen drone yang digunakan dalam penyerangan. Selain itu, AS juga menunjuk 5 perusahaan di berbagai yuridiksi yang berperan dalam menyediakan bahan-bahan komponen produksi baja ke salah satu produsen baja terbesar di Iran yakni KSC (Perusahaan Baja Khuzestan) serta menargetkan 3 anak perusahaan pembuat mobil yang dinilai terlibat dalam memberikan dukungan material terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran. Depertemen Perdagangan Amerika Serikat menekankan bahwa, pihaknya akan semakin membatasi akses Iran terhadap teknologi-teknologi tingkat rendah dengan menambah daftar barang yang membutuhkan izin untuk diekspor ke Iran, termasuk barang-barang buatan luar negeri yang berbasis teknologi AS. Di samping itu, melalui Menteri Keuangan AS Janet Yellen, AS memperingatkan akan menjatuhkan sanksi baru ke Iran dengan mengurangi kapasitas ekspor minyak Iran. Dalam koordinasinya bersama Departemen Keuangan AS, Pemerintah Inggris turut menerapkan sanksi terhadap Iran dengan menargetkan 7 individu dan 6 entitas, termasuk Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran. Sanksi Inggris terhadap Iran bertujuan untuk membatasi kemampuan Iran dalam mengganggu stabilitas kawasan. Namun, sanksi-sanksi yang telah dijatuhkan AS dan Inggris tersebut dinilai tidak akan banyak berpengaruh pada Iran, sebab hanya dijatuhkan pada perusahaan-perusahaan serta bidang yang sebelumnya pun telah terkena sanksi dari AS (Harian Kompas, 2024).

Sanksi Uni Eropa

Pada Rabu, 17 April 2024, para pemimpin Uni Eropa mengadakan sebuah Konferensi Tingkat Tinggi untuk mendiskusikan tentang potensi sanksi hingga perluasan sanksi ke Iran di Brussel, Belgia. Pertemuan tersebut berlangsung selama 2 hari dan melibatkan para pemimpin dari 27 anggota Uni Eropa. Para pemimpin Uni Eropa mengecam serangan balasan Iran ke Israel dan menegaskan kembali terkait komitmen Uni Eropa terhadap keamanan Israel serta stabilitas regional. Dalam hal ini, Uni Eropa berupaya menahan seluruh pihak termasuk Lebanon guna mencegah ketegangan yang semakin memanas. Ketua Pertemuan dan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel mengungkapkan bahwa penting untuk melakukan segala upaya guna mengisolasi Iran. Uni Eropa akan mengambil sebuah tindakan pembatasan lebih lanjut ke Iran, terutama terkait UAV dan rudal dengan menargetkan entitas-entitas seperti perusahaan yang terlibat dalam produksi rudal dan drone. Menteri-Menteri Luar Negeri negara Eropa telah menyarankan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran serta mendeklarasikan mereka sebagai kelompok Terorisme. Akan tetapi, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menegaskan bahwa sanksi tersebut telah berlaku sejak tahun lalu dengan mencantumkan Korps Garda Revolusi Islam Iran sebagai sebuah kelompok teroris, namun mengalami kegagalan karena belum adanya laporan atau pencatatan resmi terkait tindakan khusus yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran di negara-negara anggota Uni Eropa. Meskipun demikian, para Menteri Luar Negeri Uni Eropa akan terus mengerjakan sanksi ke Iran, sebab AS dan sekutu-sekutu Barat berharap bahwa sanksi tersebut akan membantu untuk membatasi serangan balik Israel.

Daftar Pustaka

BBC News Indonesia. (2024). Iran Luncurkan Lebih Dari 300 Drone dan Rudal ke Israel-Tensi Meningkat di Timur Tengah.  

CNN Indonesia. (2024). Israel Desak PBB Jatuhkan Semua Sanksi, Iran Sebut Bela Diri.

Detik, News. (2024). Operation True Promise Tekad Iran Tuntaskan Balas Dendam ke Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun