Sajen- Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh setiap Mahasiswa di beberapa Perguruan Tinggi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pun turut mewajibkan Mahasiswanya untuk turun lapangan guna mengabdikan diri kepada masyarakat. Pada periode ini, tim KKN diberangkatkan pada tanggal 10 Juli 2024 hingga 21 Juli 2024 yang disebar di tiap desa di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Gondang dengan total 26 kelompok besar. Desa Sajen merupakan salah satunya.
Sajen merupakan nama dari sebuah desa yang berada di daerah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Merupakan sebuah desa yang memiliki berbagai potensi di bidang ekonomi. Seperti pengelolaan wilayah pariwisata dan juga UMKM setempat. Selain itu, Desa Sajen juga dikenal sebagai desa yang memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, terkhusus produk susu sapi segar. Dusun Sumberan menjadi fokus utama kami dalam kegiatan ini dikarenakan Dusun Sumberan merupakan salah satu produsen utama penghasil susu sapi di desa tersebut. Masyarakat di desa pun mengandalkan hasil produksi wilayahnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
      Akan tetapi permasalahan utama yang di hadapi oleh produsen susu sapi segar di Dusun Sumberan ialah tentang pemasarannya. Beberapa dari produsen mengeluhkan hal yang sama. Mereka terkesan kesusahan untuk memasarkan produk mereka. Inovasi dengan cara memberikan beberapa varian rasa susu dengan berbagai warna pun telah dilakukan tapi nihil. Penjualan produk masih saja masih terhambat.
      Inge Dyah, Mahasiswa UNTAG Surabaya yang turut serta dalam kegiatan KKN Reguler periode pemberangkatan Juli 2024 menawarkan inovasi baru terkait dengan pengolahan dessert berbahan dasar susu sapi segar. Setelah beberapa kali melakukan brainstorming, didapatkan hasil inovasi yang ingin di sampaikan ialah pembuatan Panna Cotta, Puding Sedot, dan juga Roasted Milk Tea. Bahan dan alat pembuatannya terbilang mudah namun cukup menantang. Hanya membutuhkan bahan utama yakni susu sapi segar yang nantinya akan diolah sesuai dengan inovasinya. Bahan pendukung lainnya ialah pudding, gula merah, air, tepung maizena, susu bubuk cokelat, dan juga teh serbuk.
      Acara pemaparan inovasi ini rupanya menarik perhatian para audiens yang datang. Terdapat beberapa audiens yang sangat interaktif dan terkesan dengan adanya pelatihan pembuatan inovasi baru ini. Penulis berharap agar pelatihan dari inovasi ini dapat dilanjutkan dengan kreatif lagi dan dapat membantu menaikkan omzet dari para pengusaha susu.
