GEGEWUKHO : SEMUT KECIL NAMUN BERBISA
Ada pepatah yang mengatakan : "Dimana ada gula, disitu ada semut". Pepatah ini rasanya tidak berlaku dengan Gegewukhu. Untuk Gegewukho tepatnya, "dimana ada tanah gembut disana gegewukho menyerang".
Gegewukho adalah sejenis semut yang berwarna hitam pekat dengan kepala besar dan panjang badan berukuran kurang dari 1 cm. Keberadaan Gegewukho dapat ditemukan di tanah gembut dibawah pepohonan. Mereka hidup berkelompok dan dalam jumlah banyak.
Bagi Orang Nias khususnya yang bertani ladang, jenis ini dekenal dengan semut mampu membuat orang yang diserangnya terkencing-kencing. Pernyataan ini memang benar adanya.Â
Jika Gegewukho menyengat orang, sudah pasti bahwa bagian yang disengatnya itu akan bengkak, gatal, dan memerah. Selain itu, orang yang disengat itu langsung beraksi untuk buang air kecil.
Kejadian semacam ini sungguh memang dialami oleh Orang Nias yang khususnya bertani di ladang. Saat menemukan tanah bagian yang gambut, petani biasanya dengan penuh kehati-hatian mengais bagian itu.Â
Jika tidak hati-hati, petani akan menjadi mangsa Gegewukho. Tidak jarang akhirnya, semut ini dianggap sebagai hama yang mengganggu dan sering kali dimusnahkan dengan membakar sekam diatas tumpukan tempat mereka ada.
Sekarang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jika karena ketidakhati-hatian tersengat oleh Gegewukho? Bagaimana cara mengobatinya?
Jika tersegat Gegewukho, tidak usah kawatir obatnya sangatlah gampang yakni air yang dicampur dengan garam. Air dan garam akan menawar racun gigitan tersebut.
Walaupun demikian gampang menemukan obat penawarnya, pertanyaannya adalah: apakah setiap kali ke ladang membawa garam? Tentu tidak.