Sesuatu hal yang "agak memalukan" memang, memiliki akun di kompasiana ini sudah sejak November 2010, tetapi belum ada tulisan yang diterbitkan.
Padahal, banyak ide atau pun hal yang dapat menjadi bahan tulisan, untuk dapat dituangkan menjadi sebuah "share ide" dengan para penulis yang lain. Hanya saja salah satu permasalahan klasik "bagaimana me-menej atau meluangkan waktu diantar rutinitas yang ada", menjadi salah satu penghambat penembangan diri.
Juga, penyakit perfectionisme yang kadang membelengu sehingga justru menghilangkan keberanian dalam pembiasaan pribadi dalam menulis -- dimana menuangkan ide penulisan merupakan hal yang langka saat ini, menulis dalam arti tradisional, mengunakan alat tulis dan media kertas -- terlebih beberapa tahun belakangan ini, dominasi papan ketik PC dan laptop mengisi hari-hari menemani dalam menyelesaikan tugas yang diemban.
Setidaknya... (dan semoga) tulisan ini menjadi awal saya dalam menulis (kembali). Dan semoga saja akun ini tidak sekedar menjadi salah satu monumen virtual saya... (hehehehe...).
Ah, monumen virtual... istilah yang mendengung-degung dalam pemikiran saya, mengingat dan menyaksikan banyak akun, blog, atau pun situs internet yang tidak terawat dan dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya. Walaupun umumnya monumen lebih mengacu kepada sebuah bentuk bangunan atau benda fisik -- dengan sedikit memaksakan istilah -- hasil berselancar saya, juga Anda dengan banyaknya akun/blog/situs internet yang tidak dirawat dan dibiarkan saja begitu saja, kadang membuat jengkel. Karena informasi didalamnya dapat menyesatkan para peselancar dunia maya.
Yah... mudah-mudahan saja, akun dan blog saya tidak menjadi monumen virtual. Semoga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H