Mohon tunggu...
Riz Gant
Riz Gant Mohon Tunggu... Penulis - Web Develop

Orang Kampung yang baru melek internet

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fakta Shiddiqiyyah Pesantren Megah Hayya Alash Sholah di Pelabuhan Ratu Diresmikan, Jadi Benteng NKRI

13 Oktober 2023   11:15 Diperbarui: 13 Oktober 2023   12:07 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelabuhan Ratu, Jawa Barat - Minggu, 15 Oktober 2023, akan menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah yang terletak di Desa Karangpapak, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan segera diresmikan sebagai salah satu benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Acara peresmian ini disambut dengan antusiasme tinggi dari berbagai tokoh terkemuka masyarakat dan seluruh elemen bangsa. Pesantren dan masjid megah ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga simbol persatuan, perdamaian, dan kecintaan terhadap tanah air.
Ketua Panitia Peresmian Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah, Ir. Haryo Sumantri, berbicara dengan penuh semangat tentang tujuan dibangunnya pesantren ini. "Sejak dahulu, pesantren menjadi salah satu tempat pendidikan yang melahirkan pejuang-pejuang pembela tanah air bangsa dan negara.

Untuk itulah pesantren ini dibangun untuk menjadi benteng NKRI. Dan mengapa dibangun di Pelabuhan Ratu, harapannya agar NKRI menjadi ratunya perdamaian atau imamnya perdamaian dunia," ujar Ir. Haryo Sumantri.
Menurut Ir. Haryo Sumantri, pesantren ini akan menjadi tempat yang melahirkan generasi muda yang memiliki semangat cinta tanah air dan kesatuan NKRI. Dengan visi ini, pesantren ini diharapkan akan menjadi salah satu penjaga utama NKRI, menjadikan Indonesia sebagai imam perdamaian dunia.

Kang Bayu - Dok.Pribadi
Kang Bayu - Dok.Pribadi
Berdasarkan kutipan dari buku "Cita-Cita Perjuangan" karya Dr. Abu Hanifah, disebutkan bahwa ada tiga benteng negara. Pertama adalah kaum thoriqoh, kedua pesantren-pesantren, dan ketiga adalah musholla-musholla yang mengajarkan cinta tanah air. Ini menggarisbawahi pentingnya pesantren sebagai pondasi kuat pembentukan karakter generasi muda yang cinta tanah air.
Ir. Edi Setiawan, SE, M.Si., Ketua Bidang Kajian Kebangsaan PCTA Indonesia, menyatakan, "Jadi, kalau kita berharap pembangunan Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah ini akan turut membentengi NKRI, itu sesuai dengan fakta sejarah sebagaimana disebutkan dalam buku 'Cita-Cita Perjuangan'."

Pesantren ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu berdiri di atas lahan seluas 5 hektar, dan pembangunannya telah dimulai sejak lima tahun lalu. Lebih mengagumkan lagi, pesantren ini dibangun secara mandiri oleh warga thoriqoh Shiddiqiyyah tanpa mengandalkan proposal-proposal atau dana dari pihak luar.

Joko Herwanto, S.Sos., menjelaskan, "Pesantren ini mulai dibangun dengan peletakan batu pertama pada tahun 2019 dan dibiayai secara mandiri oleh warga thoriqoh Shiddiqiyyah. Dengan semangat gotong royong dan cinta tanah air Indonesia tanpa membuat proposal-proposal. Secara ikhlas kita persembahkan untuk bangsa dan NKRI. Jika ditotal semuanya hampir 8 miliar."

Acara peresmian Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah ini akan dihadiri oleh beberapa pejabat militer dan ulama nasional yang diharapkan akan memberikan dukungan serta doa terbaik untuk kesuksesan pesantren ini sebagai salah satu benteng NKRI. Kesempatan untuk menyaksikan momen bersejarah ini tidak boleh dilewatkan. Semoga pesantren ini menjadi penjaga keutuhan NKRI dan imam perdamaian dunia. Salam persatuan dan perdamaian!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun