Mohon tunggu...
Jajang Suryana
Jajang Suryana Mohon Tunggu... -

Saya suka menulis beragam tulisan. Saya gurunya guru. Saya juga suka yang bau-bau komputer. Saya juga penyuka wayang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Pantai Asri

24 April 2010   22:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada angin pusar yang mengembara mencari pasangan kawinnya

menggali permukaan laut melubangi hamparan air yang sedang birahi

menjadi sejoli asyik-masyuk yang alfa diri

para tetua mengajari tata laku para orang pantai

menonton sejoli agar mendapat malu diri

kemudian pergi meninggalkan posisi

angin pusar dan lautan yang kasmaran

bakal bencana yang tak bisa diduga

membongkar pantai

menerbangkan atap-atap rumah

mengaduk pasir

memporak-porandakan kampung nelayan

datuk bilang,

angin pusar yang birahi datang bermusim

mengunjungi bentangan pantai buleleng

tandang bergaya di hadapan kekasihnya

kemudian bercumbu lupa diri

datuk bilang,

jangan biarkan mereka gila birahi

buta kasamaran dalam kealfaan

ingatkan mereka dengan kentongan

kabari mereka sorak-sorai yang membangunkan

datuk yang lain bilang,

itu hanya kebetulan

semestinya kita berdzikir memohon penguasa alam

kita memang patut menonton percumbuan mereka

agar bencana tidak merobohkan iman kita

datuk yang lain bilang,

tebar do’a agar mereka segera pergi

kita tak punya janji dan kekuatan diri

menanggung risiko amukan pemabuk yang lupa diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun