Kedudukan Pendidik dalam Pekembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Hal ini karena segala sesuatu baik ilmu ataupun informasi, bisa kita akses dengan mudah melalui gadget yang kita miliki saat ini. 

Selain itu, perkembangan TIK juga menjadikan kita manusia yang berpikiran luas untuk menggali segala bentuk informasi yang ada dengan mudah dan cepat. Serta memudahkan kita dalam mengimplementasikan tujuan pendidikan yakni mencerdaskan bangsa. Contohnya seperti saat ini dan situasi seperti ini, kita dituntut untuk WFH atau Work From Home dan tetap di rumah saja untuk menghindari terjadinya penyebaran virus covid-19. 

Namun karena kita sudah melek teknologi, kita mulai menerapkan pembelajaran tatap muka melalui daring yang mana hal ini sebelumnya hanya diimplementasikan oleh orang-orang tertentu yang hanya bisa menggunakannya. 

Untuk itu, kita sebagai pendidik diwajibkan untuk terus menggali informasi dan mempelajarinya lebih rinci mengenai teknologi agar memudahkan jalannya kegiatan belajar mengajar dan sampai pada tujuan pendidikan Nasional meskipun kita dihadapkan oleh virus covid-19. Hal ini dilakukan agar kita sebagai pendidik dapat menghadapi derasnya arus globalisasi yang kian memasuki kehidupan kita. 

Dalam perkembangannya, pendidik dituntut untuk terus mengupgrade diri mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi, hal ini perlu dilakukan karena pendidik atau seorang guru adalah pilar utama bagi dunia pendidikan dalam menyampaikan ilmu dan menjadi suri tauladan bagi peserta didik. Untuk itu dalam prosesnya, pendidik juga perlu pantauan serta wadah yang disediakan oleh pemerintah untuk mengupgrade dirinya.

Di sisi lain dalam perkembangannya, tidak hanya perkembangan positif saja, perkembangan negatif pun bisa dirasakan dengan adanya perkembangan TIK bagi pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan atas. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kontrol dalam menggunakan gadget atau kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dalam menggunakan gadget. Contohnya siswa di pendidikan dasar saat bermain gawai secara tidak sengaja membuka situs yang sebenarnya tidak boleh dibuka, namun karena pantauan dari orang tuanya kurang, maka si anak dapat dengan mudah menjangkaunya. 

Contoh lain bagi peserta didik tingkat menengah dan atas, biasanya mereka tidak bisa kontrol diri dalam bermain game. Hal ini berdampak pada anak yang kurang bisa mengontrol dan membagi waktunya untuk bermain dan belajar. Peran orang tua sangatlah besar terhadap waktu yang digunakan anak. Dalam hal ini, orang tua dan guru harus bekerja sama dengan baik agar mengurangi dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.