Mohon tunggu...
Sri Budi Sukiyanto
Sri Budi Sukiyanto Mohon Tunggu... -

Manusia Sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup Banyak Utang Paling Menderita dan sangat TIDAK ENAK

17 Juli 2014   12:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:05 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa sih yang tidak ingin hidup di dunia ini dengan bahagia? Tentunya tidak satu pun manusia mau hidup menderita bukan? Ya bukan menderita dalam hidup. Hidup sekali saja kok menderita. Tetapi banyak fakta nyata bahwa sekian persen dari seluruh jumlah manusia di planet bumi ini pasti pernah meraskan enak getirnya hidup. Maksudnya enak, senang, sedih, sengsara dan mendrita karena hidup tetapi bukan hidup untuk menderita lho!

Berbagai macam sebab manusia menjadi sengsara hidupnya. Sangat banyak dan mungkin kompleks sebabya- kalau tidak boleh dikatan komplikasi sebab jadi hidup sengasara.

Salah satu sebab yang "Maha Dahsyat" sengsara dalam menalani hidup adalah karena terlalu banyak tanggungan alias utang. Ada yang berutang sedikit atau banyak bahkan buanyak sekali.

Anda yang mungkin belum pernah mengalaminya tidak usah pengin mengalami ya!

Tidur sulit, makan gak enak- eh nggak ada yang dimakan sih! Berpikir buntu, lunglai loyo dst. semua itu akibat derita hidup karena utang..tul nggak sih? 1 trilyun % betul...Sangat-sangat idak uenak setiap detik ditagih utang. Ini jatuh tempo disusul itu berdatangan yang lain akhirnya membuat " budrek" pikiran. Manakala banyak utang, orang cerdas pun seakan jadi bodoh...Orang bodoh semakin bloon.

Satu hal yang agak menghibur hanyalah mimpi seandainya-seandainya dan seandainya...Terutama seandainya menemukan harta karun atau sebuah karung berisi banyak uang dan memang tidak bertuan, niscaya dapatlah menutup semua utang dan kebutuhan hidup ini...MIMPI melulu kerjaannya.

Sebaliknya bagi Anda para pemberi utang seyogyanya juga menyisihkan setitik rasa permakluman terhadap peminjam utang tersebut...tapi itu semua kan tidak bisa dipaksakan...suka-suka saya dong! Mungkin ada yang berkata demikian. Sah-sah saja.

Oke mari minimal kita mendoakan agar sesama umat dan saudara kita yang sedang ditimpa kesulitan terutama yang sedang dililit utang diberikan jalan keluar sebaik-baiknya. Sehingga bisa membereskan semua kewajiban membayar utang-utangnya tersebut. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun