[caption id="" align="alignleft" width="210" caption="Minyak"][/caption] Harga minyak terus berada di bawah US$100 per barel dan kini diperdagangkan mendekati level terendah dalam 3 bulan, US$98 per barel. Pemicunya adalah laporan pemerintah yang mungkin menunjukkan stok minyak mentah naik ke level tertinggi selama 21 tahun di AS, konsumen terbesar di dunia.Harga komoditas ini ditutup sedikit berubah setelah tergelincir untuk hari keempat. Menurut data Bloomberg persediaan AS naik 1,9 juta barel menjadi 377,8 juta pekan lalu. Persediaan minyak di AS ini, akan menjadi level tertinggi sejak September 1990 dan kenaikan mingguan ketujuh, jangka terpanjang sejak April 2010. Minyak mentah untuk pengiriman Juni menjadi US$ 98,08 per barel, naik 14 sen, di New York Mercantile Exchange pada pukul 9.07 waktu Sydney, Selasa 8 Mei 2012. Kontrak tersebut kemarin turun 55 sen atau 0,6% Â ke US$97,94, penutupan terendah sejak 6 Februari. Sedangkan untuk tahun ini, minyak mentah telah turun 0,8%. Minyak brent pengiriman Juni turun 2 sen ke US$113,16 per barel di ICE Futures Eropa. Premi kontrak patokan Eropa untuk West Texas Intermediate ditutup US$15,22. Analis memperingkatkan bahwa hasil pemilu ini dapat menghambat rencana pemulihan zona Eropa, yang mana dapat menghambat perekonomian yang mengkonsumsi 18% dari minyak dunia. "Ini bukan hanya masalah di Eropa," ucap Stephen Schork analis dan trader independen. "Ada lebih banyak ketidakpastian di Eropa saat ini," ucap Schork. "Dan itu menakutkan bagi sejumlah pemegang modal untuk memasuki pasar komoditas. ( Financeroll )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H