Emas merupakan komoditi logam yang paling diminati investor karena nilainya terus meningkat dan memiliki daya jual tinggi. Kontrak berjangka emas disebut dengan Gold Futures dengan basis transaksi di Commodity Exchange of New York atau biasa disebut COMEX. Bursa berjangka komoditi ini adalah salah satu divisi dari New York Merchantile Exchange (NYMEX).
Kode perdagangan emas adalah XAU dan merupakan komoditi dengan tingkat likuiditas yang sangat tinggi dibandingkan komoditi lain. Satuan ukur dari harga emas menggunakan kuantitas berat yang dimilikinya, yakni per ons atau troy-ounce.
Emas lazim digunakan investor ketika kondisi pasar tidak memberikan kepastian investasi. Misalnya saat  indeks bursa saham sedang jatuh, bersamaan dengan gejolak pada perdagangan valuta asing. Situasi tersebut umumnya mempersempit peluang meraih keuntungan. Di sinilah emas mengambil peran sebagai sarana penyelamat atau biasa disebut safe haven. Aksi investor untuk menghindari instrumen investasi beresiko (risk aversion) mendorong naiknya permintaan terhadap aset pelindung nilai.
Berikut ini adalah beberapa faktor penting yang mempengaruhi pergerakan komoditi Emas:
1.   Dollar Amerika Serikat (USD)
Dollar AS menjadi salah satu faktor penentu jual beli emas. Hal ini karena satuan harga emas dinyatakan dalam bentuk valuta dollar AS.
Korelasi: Negatif
Semakin tinggi nilai tukar Dollar AS terhadap mata uang lain, maka harga emas cenderung menurun (berlaku pula sebaliknya).
2.   Ancaman Inflasi
Inflasi merupakan ancaman serius bagi banyak negara, khususnya yang berskala sedang maupun besar. Kenaikan tingkat inflasi adalah momentum tepat bagi investor untuk mengoleksi emas sebagai media pelindung nilai aset. Lebih dari itu, lonjakan harga emas juga bisa memberi keuntungan bagi investor. Inflasi berdampak buruk bagi dunia investasi karena membuat nilai berbagai aset jadi lebih rendah.
Korelasi: Positif
Semakin tinggi inflasi pada suatu negara, maka peluang kenaikan harga emas kian terbuka lebar.
3.   Kondisi Pasar Keuangan
Kondisi sektor finansial bisa mencerminkan baik atau buruknya perekonomian sebuah negara. Â Situasi pasar keuangan yang tidak kondusif akan mendorong investor untuk berburu emas. Hal ini karena investor kehilangan pedoman atau arah investasi yang akurat untuk menentukan strategi investasi masa depan. Sektor keuangan biasanya banyak dipengaruhi oleh pemberitaan media maupun kebijakan yang ditempuh oleh suatu negara/lembaga berwenang. ( Financeroll )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H