CILACAP - Â Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap terus berupaya optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya disamping sebagai pelayan masyarakat juga sebagai lembaga negara yang menjalankan pembinaan bagi Warga Binaan.
Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan pemerintah Prabowo-Gibran serta program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lapas Kelas IIB Cilacap laksanakan pembinaan produktif dengan melakukan penanaman, perawatan dan pemeliharaan tanaman penguat ketahanan pangan.
Perawatan seperti pengecekan tanaman, pemberian pupuk, kebersihan area perkebunan hingga penyiraman dijalankan guna memastikan kondisi tanaman dalam keadaan baik serta menjaga agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik.
"Pemeliharaan dan perawatan tanaman kami lakukan rutin oleh WBP dengan pengawalan petugas. Hal ini agar mendapatkan hasil tanaman terbaik saat panen nantinya." ucap Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Cilacap, Nanda Hakiki, Kamis (02/01).
Pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam sektor agribisnis di Lapas Cilacap juga menjadi bagian dari proses pembinaan kemandirian.
"WBP kita latih mulai dari penyiapan lahan dan media tanam, pengolahan lahan, penanaman, perawatan, hingga memanen tanaman. Tujuan program pembinaan ini adalah untuk memberikan keterampilan yang dapat dimanfaatkan mereka sebagi bekal kemandirian ekonomi setelah kembali ke masyarakat nantinya." pungkas Nanda.
Kegiatan perkebunan berjalan dengan aman dan tertib. Hasil dari perkebunan diharapkan dapat terus memberikan manfaat bagi WBP dan masyarakat sekitar.
"Sebelumnya, Lapas Cilacap telah berhasil memanen sayur kangkung dan sawi yang kemudian kami salurkan ke dapur untuk dikonsumsi WBP serta dibagikan kepada masyarakat sekitar dan keluarga WBP yg kurang mampu melalui kegiatan bakti sosial." imbuhnya.
Ia berharap agar program pembinaan perkebunan ini dapat terus dilaksanakan secara konsisten sehingga fungsi lapas sebagai pembina narapidana dapat terimplematasi dengan baik dan bermanfaat baik bagi warga binaan maupun masyarakat secara luas. *** (DA)