Masa lalu menyebabkan hari ini, hari ini meenyebabkan yang akan datang. Itulah siklus kehidupan yang tidak bisa dihindari. Yang bisa kita perbuat adalah berbuat sebaik-baiknya hari ini, karena kita tidak mungkin bisa mengambil masa yang telah berlalu dan maju ke masa yang akan datang. Demikian pula dalam suatu pemerintahan seperti pemerintah Kabupaten Klungkung. Apa yang kita lihat hari ini itu disebabkan apa yang terjadi masa lalu dan ini adalal sebuah karma. Tanpa bermaksud mengatakan siapa yang salah dan siapa yang benar tentunya masa lalu bisa dijadikan perenungan dan pembelajaran kita bersama.
Menjelang pileg 2013 Bupati I Wayan Candra mencalonkan diri sebagai DPRRI. Sesuai ketentuan perundang-undangan pemimpin daerah yang menjadi caleg harus mengundurkan diri dari jabatannnya. Akhirnya Bupati Candra mundur , yang dengan otomatis Tjok Agung yang semula wakil Bupati menjadi PLt. Bupati Klungkung.
Entah dengan alasan kemendesakan apa DPRD Kabupaten Klungkung melalui Sidang Paripurna mengangkat Tjok Agung menjadi Bupati. Kalau dihitung sejak pengangkatan Tjok Agung menjadi Bupati waktunya kurang lebih hanya 3 bulan dari pelantikan I Nyoman suwirta sebagai bupati terpilih. Pada masa tiga bulan itu Rencana anggaran Pendapapatan Belanja Daerah ( RAPBD ) Klungkung untuk tahun 2014 disahkan menjadi APBD.
Dengan disahkan APBD 2014 otomatis semua perencanaan mutlak harus dilaksanakan, walaupun dipertengahan tahun yakni Juni 2014 dimungkinkan ada anggaran Perubahan. Tetapi biasanya anggaran perubahan tahun 2014 tidak bisa banyak merubah anggaran APBD induk.
Bupati I Nyoman Suwirta yang dilantik 16 desember 2014 secara otomatis hanya menjalankan APBD yang telah ditetapkan Bupati sebelumnya yakni Bupati Tjok Agung. Didalam APBD tertuang pendapatan dari sector apa dan belanjanya untuk apa saja. Demikian pula anggaran belanja untuk pembangunan Infrastruktur juga ada di anggaran APBD tersebut.
Ini artinya anggaran yang dibuat Bupati Tjok Agung dijalankan Bupati Suwirta. Padahal banyak kebutuhan infrastruktur yang sangat mendesak semisal jalan yang rusak parah di Nusa Penida dan beberapa infrastruktur diseluruh Klungkung belum bisa maksimal dilakukan. Dengan kata lain Bupati I Nyoman Suwirta hanya memerintah kalau dilihat kewenangan perencanaan APBD hanya 4 tahun ditambah anggaran perubahan 2014.
Tentunya tulisan ini bukan bermaksud menggiring pembaca untuk mensahkan Bupati Suwirta tidak berbuat apa-apa. Tetapi setidaknya tulisan ini memberikan penjelasan skema anggaran mengapa tahun 2014 tidak banyak yang bisa dilakukan sesuai dengan harapan masyarakat yang sedemikian besar. Agar cepat dan semua bisa ditangani.
Sebagai bukti Suwirta melalui kewenangan sudah melakukan langkah-langkah strategis agar bisa memenuhi kebutuhan harapan masyarakat. Kata kunci yang sering ia sebutkan dengan memahami keuangan disebuah organisasi termasuk pemerintah an.Sistem keuangan di Klungkung sekarang menganut rekening ke rekening yang bekerjasama dengan BPKP sehingga transaksi bisa mudah dilacak dan efisiensi bisa terjadi. Contohnya gaji pegawai semua sekarang via Bank secara on line.
Hal lain yang telah dilakukan I Nyoman Suwirta adalah dengan penyelesaian perencanaan berupa RDTR (rencana detail tata ruang), RISPAM ( Rencana Induk system pengelolaan air minum ), RTBL ( Rencana tata bangunan dan Lingkungan ) dan RPJMD 2014-2018 .Yang terbaru adalah dibuat FS ( feasibility study/studi kelayakan) jalan lingkar di Nusa Penida yang tidak saja memperbaiki jalan yang sudah ada tapi juga membuat jalan baru yang lebih luas dan tentunya lebih bagus menjangkau kawasan wisata. Dokumen perencanaan itu dibuat sebagai syarat agar dana dari pusat dan Provinsi bisa diakses oleh Klungkung sebagai suatu hak.
Bupati yang sering berkeliling Klungkung ini juga sudah tahu keadaan riil di lapangan diseluruh Klungkung sehingga itu akan menjadi pertimbangan dalam menyusun APBD 2015. Termasuk jalan “benyah latig”, Senderan yang hancur lebur di Nusa Penida serta infrastruktur secara keseluruhan di klungkung. Suwirta juga kerap turun langsung ke setiap instansi dan melakukan pembena di Klungkung secara partisipatif menyerap aspirasi dari media social facebook dan keliling Klungkung temu wirasa setiap bulan pindah kecamatan dan desa.
Dengan perencanaan yang berbasis kebutuhan masyarakatn, pengelolaan keuangan yang baik dan guliran dana yang lebih besar dari provinsi dan pusat lebih banyak tentunya kita berharap banyak hal bisa dilakukan pemerintahan sekarang. Kita tunggu tahun 2015 infrastruktur di Klungkung dan Nusa Penida yang telah lama “haus” diperbaiki bisa segera direalisasikan. Mari kita awasi bersama pelaksanaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H