Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu

20 Oktober 2016   15:39 Diperbarui: 20 Oktober 2016   16:11 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Rejang_Lebong)

Rejang Lebong. Mungkin banyak orang yang tidak tahu di mana persis daerah ini berada. Memang, pelajaran ilmu bumi di SD menyebutkan daerah ini yang terletak di Provinsi Bengkulu di Pulau Sumatera adalah daerah tambang emas. Maka, judul berita ini “74 Warga Rejang Lebong Positif HIV/AIDS” (beritasatu.com, 15/10-2016) menunjukkan penyebaran HIV/AIDS tidak lagi hanya di seputaran kota-kota besar.

Dari 74 kasus HIV/AIDS yang terdeteksi di Rejang Lebong 38 sudah meninggal, sedangkan 26 menjalani pengobatan. Sedangkan 10 lagi, seperti disebutkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, Asli Samin,  tidak terpantau keberadaannya oleh Dinkes Rejang Lebong, apakah masih menetap di Curup atau sudah pindah ke daerah lain di luar Provinsi Bengkulu.

Yang jadi persoalan besar justru 10 pengidap HIV/AIDS yang tidak terpantau itu karena mereka jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di Rejang Lebong atau di luar Rejang Lebong. Di antara yang 10 itu ada pekerja seks komersial (PSK), maka itu artinya terjadi penyebaran HIV/AIDS di Rejang Lebong, kalau PSK itu tetap di Rejang Lebong, melalui laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan PSK tsb. dengan kondisi tidak memakai kondom.

Jika 10 pengidap HIV/AIDS itu laki-laki dewasa, maka mereka jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Dalam berita tidak dijelaskan faktor risiko (media penularan) HIV/AIDS terkait dengan 74 kasus tsb. Bisa saja Pemkab Rejang Lebong menampik hubungan seksual dengan PSK sebagai faktor risiko karena di Rejang Lebong tidak ada lokalisasi pelacuran. Di satu sisi ini benar karena secara de jure tidak ada pelacuran. Tapi, di sisi lain secara de facto praktek pelacuran terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu.

Kemungkinan lain adalah ada laki-laki dewasa warga Rejang Lebong yang tertular HIV/AIDS di luar Rejang Lebong atau di luar negeri. Karena mereka tidak terdeteksi sebagai pengidap HIV/AIDS, maka mereka pun tidak menerapkan seks aman ketika kembali ke Rejang Lebong sehingga terjadi penyebaran HIV/AIDS.

Disebutkan dalam berita: Untuk menekan kasus HIV/AIDS di Rejang Lebong agar tidak meningkat ke depan, Dinkes setempat terus menjalin kerja sama dengan organisasi peduli HIV/AIDS dan sejumlah pihak terkait di daerah ini.

Yang jadi persoalan besar adalah perilaku sebagian laki-laki yang gemar melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan: (1) perempuan yang berganti-ganti di dalam dan d luar nikah di Rejang Lebong atau di luar Rejang Lebong, dan (2) perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti PSK. Dalam kaitan ini dikenal ada 2 bentuk PSK, yaitu: (a) PSK langsung yaitu PSK yang kasat mata yaitu yang ‘praktek’ di tempat-tempat pelacuran, dan (b) PSK tidak langsung yaitu PSK yang tidak kasat mata yang ‘menyamar’ sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, SPG, mahasiswi, anak sekolah, ibu-ibu, dll.

Tentu saja pada kasus nomor (1) tidak ada yang bisa dilakukan karena tidak ada hukum yang membenarkan pengawasan melekat terkait hubungan seksual kepada setiap warga, sedangkan pada nomor (2) a juga program penanggulangan tidak bisa dilakukan karena PSK tidak dilokalisir.

Maka, insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa yang perilaku berisiko yaitu yang pernah atau sering melakukan nomor (1) dan nomor (2). Mereka inilah yang jadi mata rentai penyebaran HIV di masyarakat, al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Disebutkan lagi: Selain itu, Dinkes Rejang Lebong juga terus meningkatkan sosialisasi bahaya HIV/AIDS kepada semua pihak, terutama bagi masyarakat yang rentan terkena virus mematikan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun