Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

HIV Menular di Tempat Kerja?

29 November 2010   13:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

8 Persen Kasus AIDS Terjadi di Tempat Kerja.” Ini judul berita di okezone.com (26/11-2010). Disebutkan: Data menunjukkan, 8 persen kasus AIDS terjadi di lingkungan kerja.Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) menyatakan, lingkungan kantor turut menjadi sarana penyebaran virus mematikan ini. Ada beberapa hal yang mengganjal dari pernyataan ini.

Pertama, dalam berita tidak ada penjelasan yang akurat tentang bagaimana penularan HIV (bisa) terjadi di lingkungan kerja. Pernyataan yang tidak memberikan latar belakang akan membingungkan masyarakat dan menambah daftar panjang mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS di Indonesia.

Kedua, tidak ada pula penjelasan tentang bagaimana ‘lingkungan kantor turut menjadi sarana penyebaran virus mematikan (maksudnya HIV-pen.)’. Lagi-lagi pernyataan ini tidak akurat dan hanya mitos.

Ketiga, disebutkan ‘virus mematikan’. Sampai hari ini belum ada laporan dan data yang menunjukkan HIV dan AIDS menjadi penyebab kematian. Yang menyebabkan kematian pada Odha (orang dengan HIV/AIDS) adalah penyakit-penyakit yang muncul pada masa AIDS (antara 5 – 15 tahun setelah tertular HIV), disebut infeksi oportunistik, seperti diare, sariawan, jamur, TB, dll.

Country Manager IBCA, Evodia Iswanti, mengatakan: “Pencegahan adalah cara paling efektif untuk melawan epidemik AIDS. Kita semua bisa melakukan itu termasuk sektor swasta dan dunia usaha.” Yang menjadi persoalan besar adalah tidak ada langkah-langkah yang konkret yang ditawarkan untuk mencegah penularan HIV. Dalam berita ini pun tidak ada cara-cara mencegah penularan HIV yang ditawarkan oleh IBCA.

Disebutkan: Dalam kegiatannya, IBCA memberikan edukasi dan konseling -termasuk menyediakan kondom gratis di beberapa titik perusahaan- bagi karyawan perusahaan yang bergabung dengan IBCA.

Pertanyaannya adalah: Apakah di perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam IBCA itu ada kegiatan hubungan seksual yang berisikok?

Kalau tidak ada, lho, untuk apa disediakan kondom gratis. Sampai sekarang penolakan terhadap kondom sangat kuat sehingga cara-cara seperti itu akan mendorong penolakan terhadap kondom. Jika ini terjadi maka alamat buruk bagi penanggulangan HIV di Indonesia. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun