Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eksebisionisme pada Cewek Dilakukan dengan Nonfisik Yang Mendorong Fantasi Seks Cowok

26 Februari 2015   00:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kasus yang terkait dengan perilaku orang per orang, seperti mempertontonkan kemaluan, mengerayangi cewek di angkutan umum, menggesekkan penis ke perempuan di angkutan umum, dll. semua pelakunya adalah laki-laki.

Di Banda Aceh ada seorang aparat laki-laki yang selalu memperlihatkan kemaluannya kepada anak-anak perempuan tingkat SD, bahkan belakangan mencabuli beberapa anak sekolah SD: “Kalau berdasarkan cerita yang saya dengar dan beberapa informasi yang kami terima, dia bukan hanya melakukan pedofilia, tapi juga eksebisionis,” kata Dra Endang Setianingsih MPd, Psi, psikolog di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Aceh, (analisa, 25/4-2014).

Di SD Wonosari, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, seorang laki-laki juga mempertontonkan alat vitalnya kepada anak-anak SD: Siswa SD Baru Wonosari Kabupaten Gunungkidul DIY, mengaku kaget dengan kemunculan sosok laki-laki yang memamerkan alat kelaminnya kepada mereka seusai pulang sekolah. Pria yang sering menunjukkan alat vitalnya ini, selalu muncul di gang kampung dekat sekolah mereka (merdeka.com, 28/4-2014).

Sedangkan di Jakarta beberapa laki-laki tertangkap dan ditangkap karena menggerayangi penumpang cewek dan menggesek-gesekkan penis ke bagian tubuh perempuan. Salah laki-laki yang tertangkap ditelanjangi di shelter bus Transjakarta, Terminal Lebakbulus, Jakarta Selatan. Fotonya juga dipajang di shelter bus Transjakarta. Pelaku lain diserahkan keamanan ke polisi.

Di Stadion Jatidiri, Semarang, Jateng, seorang pemain sepakbola memamerkan alat vitalnya di tengah lapangan: Hermansyah (penjaga gawang Tim Nasional Indonesia di era 1980-an dan 1990-an, tiba-tiba mempertontonkan (maaf) kemaluannya di tengah-tengah Stadion Jatidiri Semarang, seusai laga antara PSIS melawan PS Bangka. Saat ini, Hermansyah adalah pelatih kiper PS Bangka (jpnn.com, 20/8-2013).

Rentetan perilaku laki-laki di atas merupakan prafilia yakni salah satu bentuk deviasi seksual atau pergeseran orientasi seksual yang disebut parafila yaitu menyalurkan dorongan hasrat seksual dengan cara yang lain. Kegiatan itu sendiri disebut eksebisionisme yaitu mempertontonkan bagian-bagian yang bisa menimbulkan gairah seks dan gaya yang mengarak ke aktivitas seksual, seperti alat kelamin, pinggul, paha, betis, bibir, buah dada, dll.

Pelaku eksebisionisme itu menjadi objek bagi lawan jenis atau sejenis untuk membuka cakrawala mereka melakukan fantasi seks. Yang belum ada studi adalah apakah juga cewek yang menjadi objek fantasi seks tsb. juga melakukan fantasi seks jika menerima tanggapan atau komentar yang memuja-muji kemolekan tubuhnya.

Dalam kaitan eksebionisme laki-laki melakukannya dengan fisik berupa alat vital yaitu penis. Dalam banyak kejadian laki-laki melakukan ‘seks swalayan’ (onani) di angkutan umum atau di tempat-tempat ramai. Ada pula yang menggesek-gesekkan penisnya ke bagian-bagian tubuh perempuan di angkutan umum atau keramaian. Jika aktivitas mereka itu dilihat orang dan diteriaki cewek-cewek mereka justru kian bernafsu.

Sedangkan pada perempuan atau cewek eksebisionisme dilakukan bukan dengan bagian tubuh secara fisik, tapi nonfisik, seperti foto, cara berpakaian, penampilan, gaya berbicara, cara berjalan, dll.

Di sebuah bus Transjakarta pada salah satu koridor (22/2-2015, pukul 07.15) ada dua cewek duduk berdampingan. Dari wajahnya mereka kelihatan sebaya.

Salah seorang dari dua cewek itu memakai rok mini kira-kira sejengkal dari lutut. Duduk menyender sehingga lututnya agak naik. Di atas pangkal pahanya ada tas tangan.

Kakinya sedikit mengangkang yang tidak lazin pada perempuan. Soalnya, biar pun tidak memakai rok mini biasanya perempuan selalu merapatkan kedua kakinya dan menutupinya dengan tas, map atau tangan.

Di depan cewek tadi di antara penumpang perempuan ada seorang laki-laki. Setiap kali laki-laki itu mencuri pandang ke antara paha si cewek, cewek itu beriskap seakan-akan buka dia yang dilirik laki-laki di depannya. Dia memalingkan muka berbisik dengan temannya. Setelah berbisik sambil mengibaskan rambut sebahunya dia melempar senyum. Sama sekali cewek itu tidak berusaha menutupi pahanya.

14248614872046216597
14248614872046216597

Memang, cewek tadi memakai pakaian dalam berenda seukuran short atau celana pendek sehingga CD (celokan ladam atau celana dalam) yang dipakainya tidak kelihatan.

Dengan kondisi itu tentulah laki-laki yang melihat cewek tadi akan terdorong untuk melakukan fantasi seks yang menggebu-gebu. Studi menunjukkan tanpa kondisi seperti itu pun laki-laki sering berfantasi terkait dengan hubungan seksual. Kebanyakan laki-laki membuat fantasi seks dengan selebriti.

Cewek tadi selalu melempar senyum ke temannya setelah melihat sikap laki-laki yang ada di depannya. Cewek ini berhasil membaut cowok tadi penasaran, gregetan, berfantasi, dll.

Begitu juga dengan cewek-cewek ABG, ada juga dari kalangan perempuan dewasa, yang memamerkan bagian-bagian tubuhnya yang menjadi daya tarik bagi laki-laki, seperti paha, buah dada dan vagina.

Cewek-cewek itu berpose syur di media sosial, seperti Facebook dan Twitter, tapi bukan untuk “menjual” diri seperti yang dilakukan cewek ‘bispak’ (bisa pakai) atau cewek ‘bisyar’ (habis bayar, julukan bagi PSK) untuk menggoda laki-laki agar ‘memesan’ mereka.

Secara fisik mereka lakukan eksibisionisme dengan cara memegang payudara, vagina atau meletakkan benda mirip penis di selangkangan. Tapi, cara itu bukan untuk menutupi justru untuk merangsan otak laki-laki agar cowok yang melihat foto tsb. berfantasi seks: dengan menemapatkan dirinya yang melakukan hal tsb.

Seorang gadis belia yang memerkan bagian-bagian tubuhnya secara vulgar di Facebook sangat marah ketika dikiritik tentang pose-posenya yang sama sekali tidak bernuansa seni fotografi: “Terserah gue, ini FB gue. Mau foto apa kek terserah gue.”

Tapi, kalau dikomentari dengan decak kekeguman maka akan ditanggapi, paling tidak di klik “Suka”. Sebaliknya, kalau pembicaraan mengarah ke seks tidak akan ditanggapi.

Banyak remaja putri yang memajang foto di Facebook dan Twitter dengan berbagai gaya, bahkan sampai foto telanjang, sama sekali tidak hendak ‘jual diri’, tapi mereka berharap dikagumi laki-laki dengan harapan agar laki-laki tsb. menjadikan dirinya sebagai objek fantasi seks (dari berbagai sumber). ***[Syaiful W. Harahap] ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun