Informasi HIV dan AIDS
Newsletter dwimingguan tentang HIV dan AIDS sebagai media informasi yang akurat
Tes HIV
Banyak orang yang tidakmenyadari kalau tingkah lakunya bisa mencelakai dirinya dan orang lain. Misalnya, naik motor tidak memakai helm bisa mencelakai kepala kalau terjadi kecelakaan.
Begitu pula ketika ingin menyalurkan nafsu birahi. Banyak yang mengabaikan keselamatan dirinya karena melakukan sanggama dengan sembrono.
Salah satu akibatnya adalah tertular HIV (virus yang menyebabkan AIDS). HIV dalam jumlah yang dapat ditularkan antara lain terdapat dalam air mani (laki-laki) dan cairan vagina (perempuan).
Nah, kalau sanggama (di dalam ikatan pernikahan yang sah atau di luar ikatan nikah) dilakukan dengan orang yang sudah mengidap HIV maka ada kemungkan terjadi penularan HIV dari orang yang sudah mengidap HIV tadi.
Penularan HIV melalui sanggama bisa terjadi karena pergesekan alat kelamin secara langsung bisa menimbulkanluka di alat kelamin. Luka-luka ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tapi harus dengan mikroskop. Melalui luka-luka itulah HIV masuk ke dalam tubuh.
Yang menjadi persoalan besar adalah kita tidak bisa mengenali orang yang sudah tertular HIV karena di tubuhnya tidak ada tanda-tanda yang khas terkait langsung dengan AIDS.
Yang sudah tertular HIV sama saja seperti orang yang tidak tertular. Tanda-tanda penyakit yang terkait dengan AIDS, seperti diare yang terus-menerus, sariawan, dll.baru mulai muncul antara 5-15 tahun setelah tertular HIV.
Tapi, biar pun ada tanda yang terkait dengan AIDS tidak otomatis orang tersebut sudah tertular HIV karena tanda-tada itu bisa juga terkait dengan penyakit lain.
Kalau ada yang sakit dengan penyakit yang terkait dengan tanda-tanda AIDS maka dia perlu melakukan tes HIV. Tapi, tidak pula semua orang yang menun- jukkan penyakit terkait AIDS otomatis harus tes HIV.
Jadi, siapa, dong, yang ha-rus tes HIV kalau ada penyakit dengan tanda-tanda yang terkait dengan AIDS?
Nah, karena penularan HIV melalui sanggama erat kaitannya dengan kelakuan yang sem-brono maka hanya orang-orang yang melakukan sanggama dengan sembrono saja yang harus tes HIV.
Siapa pulayang disebut ke-lakuannya sembrono dalam sanggama?
Mereka adalah orang-orang yang pernah atau sering melakukan sanggama, di dalam atau di luar nikah, dalam kondisi alat kelamin bersentuhan langsung dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) atau lelaki ‘hidung belang’.
Mengapa mereka berpeluang tertular HIV?
Kalau sanggama dilakukan dengan pasangan yang berganti-ganti maka ada kemungkinan salah satu dari pasangan itu sudah tertular HIV sehingga ada kemungkinan terjadi penularan.
Begitu pula sanggama dengan seseorang yang sering berganti-gantai pasangan, seperti PSK atau laki-laki ‘hidung belang’, ada pula kemungkinan PSK atau laki-laki ‘hidung belang’ itu sudah tertular HIV karena dia sering melakukan sanggama dengan banyak laki-laki atau perempuan.
Kita tidak bisa mengenal orang-orang yang sudah tertular HIV melalui penampilan fisik.
Untuk itulah bagi yang merasa pernah melakukan sanggama yang sembrono segera me-lakukan tes HIV.
- Syaiful W. Harahap
Mat Brono
Mat Brono, lelaki separuh baya, hanya bisa terbaring lesu di dipan karena sakit. Dia sudah minum obat yang dibeli di warung, tapi penyakitnya tetap ogah pergi.
Dia pun dibawa berobat ke Puskesmas.Pak Dokter memin-tanya untuk menjalani tes HIV. Mat Brono kaget: “Apa urusan-nya gue harus tes HIV?”
Rupanya, penyakit Mat Brono itu terkait dengan HIV/AIDS. Itu bisa terjadi karena Mat Brono pernah sanggama dengan PSK.
Penyakit Mat Brono sulit disembuhkan karena HIV di dalam darahnya sudah merusak kekebalan tubuhnya.
Bagi laki-laki atau perempuan yang pernah atau sering sanggama (di dalam atau di luar nikah) dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, maka sebaiknya segera konsultasi ke Puskesmas atau pelayanan tes HIV.
Kalau infeksi HIV diketahui di awal akan lebih baik karena dapat ditangani oleh dokter untuk pengobatan. (swh)
Tanya Jawab HIV dan AIDS
Silakan kirim pertanyaan via SMS ke 08129092017, melalui e-mail ke: infokespro@yahoo.com.
Pertanyaan:Apa, sih, HIV/AIDS?
Jawab: HIV (HumanImmunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistemkekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan sekumpulan gejala penyakit, disebut infeksi oportunistik, yang terjadi pada diri seseorang yang sudah tetular HIV karena kekebalan tubuhnya sudah dirusak oleh HIV.AIDS bukan penyakit karena merupakan cacat kekebalan tubuh dapatan, bukan turunan atau genetika, yang terjadi pada seseorang karena sistem kekebalan tubuhnya dirusak oleh HIV.
Alamat Tempat Konseling dan Tes HIV di Jakarta
Pokdisus AIDS FKUI-RSCM, RSCM, G3, Lt.2,JL. Dipnegoro No. 71, Jakarta Pusat
Telp: 3905250/3903838
Klinik Awanama YPI, Jl. Kebon Baru IV No. 16, Asem Baris Tebet, Jakarta Selatan, Tel. 83795480
Klinik Remaja YPI, JL. Peruk No. 6, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Tel. 8296153/98237125
Puskesmas Kampung Bali, JL. Kampung Bali 23, Tanah Abang,Jakarta Pusat -Tlp. 3923544
Kios Informasi Atmajaya, Jl. Ampasit VI No. 15, Cideng Barat, Jakarta Barat - Telp/Fax: 34833134
Redaksi:Syaiful W. Harahap, Teddy A. Setiadi
Copyright 2010 (C) Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Bila mengutip seluruh atau sebagian isi newsletterharus mencantumkan “Buletin Kesehatan: Informasi HIV dan AIDS” sebagai sumber. Memperbanyak (photo copy) untuk tujuan komersil, ceramah, penyuluhan, pelatihan, workshop, dll. harus ada izin tertulis dari Media Relations Officer (MRO) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DKI Jakarta.
Redaksi: Jl. Pisangan Lama III RT 001/08 No. 15-A, Jakarta 13230, Tlp/Fax (021) 4704265
Jl. Sunan Kudus, Kp. Deringo Kidul RT 03/06 No. 9, Desa Deringo, Kec. Citangkil, Cilegon, Prov. Banten
Surat: P.O. Box 1244/JAT, Jakarta 13012,E-mail: infokespro@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H