Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

AIDS di Kota Tangerang Selatan, Banten, Remaja Dituding sebagai ’Biang Keladi’

25 Maret 2011   22:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:26 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebaran HIV/AIDS di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dinilai memprihatinkan ternyata hanya melihat remaja, disebut sebagai ABG (anak baru gede) sebagai kalangan yang ‘rentan’ terhadap HIV/AIDS. Celakanya, dari 64 kasus kumulatif HIV/AIDS di Tangsel tidak ada perincian terkait usia (64 Warga Tangsel Terjangkit HIV/AIDS, Pos Kota, 25/3-2011).

Kerentanan terhadap penularan HIV tidak ada kaitannya secara langsung dengan usia. Yang menempatkan seseorang berisiko atau tidak terkait dengan penularan HIV adalah perilaku seks orang per orang.

Kasus HIV/AIDS yang banyak terdeteksi pada kalangan remaja terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum suntik secara bergantian karena mereka wajib menjalani tes HIV jika hendak mengikuti program rehabilitasi.

Sebaliknya, kasus HIV/AIDS di kalangan dewasa, terutama laki-laki, tidak banyak terdeteksi karena tidak ada mekanisme yang bisa mendeteksi kasus HIV di masyarakat. Dampaknya, dapat dilihat melalui kasus HIV/AIDS yang terdeteksi di kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Laki-laki dewasa yang mengidap HIV/AIDS tapi tidak terdeteksi menjadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Plh Walikota Tangsel, Djohari Hidayat, mengatakan: “Saya sudah minta keseluruh jajaran kesehatan dan puskesmas maupun Dinas Kesehatan di Tangsel untuk melakukan dengan gencar atau rutin penyuluhan terhadap bahaya penyebaran penyakit AIDS tersebut di seluruh lapisana masyarakat mulai dari sekolah hingga lainnya.” Yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah materi HIV/AIDS yang akan disosialisasikan akurat? Soalnya, selama ini informasi tentang HV/AIDS selalu dibumbui dengan moral sehingga mengaburkan fakta medis HIV/AIDS. Akibatnya, masyarakat tidak mengetahui cara-cara pencegahan HIV yang konkret.

Disebutkan: ”Remaja atau anak baru gede (ABG), tambah dia, sangat rentan dengan penyebaran penyakit tersebut terlebih jika mereka sudah terkena atau menjadi pencandu Narkoba dan seks bebas.” Lagi-lagi pernyataan ini tidak akurat karena di kalangan dewasa pun ada penyalahguna narkoba. Begitu juga dengan ’seks bebas’ (jika ’seks bebas’ diartikan sebagai zina atau melacur), maka yang paling banyak melakukannya justru laki-laki dewasa.

Yang perlu diperhatikan Pemkot Tangsel adalah perilaku laki-laki dewasa: Apakah mereka memakai kondom setiap kali melakukan ’seks bebas’? Ini dapat dilihat dari kasus IMS (infeksi menular seksual, yaitu penyakit yangditularkan melalui hubungan seksualdi dalam atau di luar nikah, seperti sifilis, GO, hepatitis B, dll.) di puskesmas, rumah sakit atau klinik. Kasus IMS pada laki-laki dewasa menunjukkan mereka melakukan hubungan seksual tanpa kndom dengan perempuan yang mengidap IMS.

Penyebaran HIV kelak kian tidak terkendali di Kota Tangsel jika ada PSK yang ’beroperasi’ secara terbuka atau tertutup. Laki-laki yang sudah mengidap HIV di Tangsel tapi tidak terdeteksi akan menularkan HIV kepada PSK, selanjutnya ada pula laki-laki yang tertular dari PSK.

Laki-laki yang menularkan HIV kepada PSK dan laki-laki yang tertular HIV dari PSK akan menjadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat Kota Tangsel.

Untuk itulah perlu dibuat peraturan untuk mewajibkan setiap laki-laki memakai kondom jika sanggama dengan PSK di Tangsel atau di luar Tangsel. ***

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun