Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus HIV/AIDS pada PSK di Sulawesi Selatan Jauh Lebih Miris daripada Kasus di Kalangan Pelaku Seks Sesama Pria

25 November 2024   07:07 Diperbarui: 25 November 2024   08:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

"Miris 1.636 Kasus HIV/AIDS di Sulsel Didominasi Perilaku Seks Sesama Pria" Ini judul berita di detik.com (21/11/2024).

Judul inilah yang terjadi kalau wartawan membalut berita dengan moral, padahal yang jauh lebih miris justru kasus HIV/AIDS bayi karena dengan 1 bayi terdeteksi HIV/AIDS sudah ada 3 kasus HIV/AIDS yaitu: bayi, ibu yang melahirkan si bayi dan suami yg menularkan HIV/AIDS kepada si ibu yg melahirkan bayi dng HIV/AIDS.

Dilaporkan sepanjang tahun 2024 terdeteksi 1.636 kasus HIV/AIDS. Sayang, tidak ada rincian jumlah kasus HIV-positif dan AIDS serta tidak ada jumlah kasus pada ibu rumah tangga dan bayi. Laporan "Website HIV PIMS Indonesia" menunjukkan sampai 31 Maret 2024 jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Sulsel mencapai 19.342 yang terdiri atas 14.679 HIV dan 4.663 AIDS.

Namun, perlu diingat bahwa jumlah kasus yang dilaporkan tidak menggambarkan kasus AIDS yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.

Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan atau terdeteksi digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat Gambar).

Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)
Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

Pemakain kata 'dominasi' juga salah kaprah karena mustahil pelaku perilaku seks sesama pria menguasasi penyebaran HIV/AIDS dengan melarang kalangan heteroseksual melakukan perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS. Dalam KBBI disebutkan dominasi adalah penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah (dalam bidang politik, militer, ekonomi, perdagangan, olahraga, dan sebagainya).

Lagi pula secara empiri kasus HIV/AIDS pada 'perilaku seks sesama pria' ada di terminal akhir karena mereka tidak mempunyai pasangan tetap, dalam hal ini istri (lihat matriks).

Matriks: Penyebaran HIV/AIDS Melalui Laki-laki Heteroseksual dan Biseksul Dibanding Gay dan Pelajar. (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Penyebaran HIV/AIDS Melalui Laki-laki Heteroseksual dan Biseksul Dibanding Gay dan Pelajar. (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)

Bandingkan dengan pria heteroseksual jika mengidap HIV/AIDS. Ada risiko mereka menularkan HIV/AIDS kepada istrinya atau pasangan seks lain (horizontal), seperti selingkuhan dan pekerja seks. Bahkan, ada pria yang mempunyai istri lebih dari satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun