"Dinkes Pidie: Perilaku Heteroseksual Jadi Faktor Utama Penularan HIV/AIDS di Pidie." Ini judul berita di sinarpidie.co, 9/11/2024.
Astaga, jadi harus apa orientasi seksual supaya tidak jadi faktor utama penularan HIV/AIDS?
Judul berita di atas misleading (menyesatkan), karena:
Pertama, heteroseksual adalah orientasi seksual yaitu ketetarikan secara seksual terhadap lawan jenis,
Kedua, heteroseksual bukan perilaku,
Ketiga, risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena orientasi seksual, tapi kondisi saat terjadi hubungan seksual penetrasi (oral, vaginal dan anal) di dalam dan di luar nikah.
Keempat, heteroseksual sebaga orientasi sesual bukan faktor utama penyebaran HIV/AIDS, dan
Kelima, heteroseksual bukan perilaku seksual yang berisiko tertular HIV/AIDS.
Risiko tertular dan menularkan HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi (oral, vaginal atau anal), di dalam dan di luar nikah, jika salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom. Ini fakta!
Risiko tertular HIV/AIDS terjadi karena perilaku seksual berisiko, yaitu pernah atau sering melakukan hubungan seksual (penetrasi) tanpa kondom di dalan dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya atau dengan seseorang yang sering ganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks yang tidak diketahui status HIV-nya.