Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gejala Cacar Monyet Tidak Otomatis Terkait Langsung dengan Infeksi Virus Cacar Monyet

4 September 2024   15:06 Diperbarui: 5 September 2024   06:42 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: nicd.ac.za)

Informasi ini akan memberikan pemahaman yang komprehesif kepada masyarakat agar mereka tidak panik jika menemukan gejala tersebut karena gejala-gejala itu bisa muncul karena penyakit lain.

Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakbar Erizon Safari, mengatakan warga yang belum memiliki gejala tersebut diminta untuk tetap menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS).

Baca juga: Mitos Akan Tenggelamkan Cara Penularan Virus Cacar Monyet di Indonesia

Berciuman, berpelukan dan melakukan hubungan seksual yang tidak berisiko adalah perilaku hidup sehat dan bersih. Yang jadi persoalan kalau hal itu dilakukan dengan pengidap cacar monyet!

Agaknya, berita ini dilansir berpijak pada tiga kasus suspek cacar monyet di Jakarta Barat. Nah, kalau saja wartawan bertanya: mengapa dan bagaimana tiga warga itu tertular visu cacar monyet?

Maka, jawabannya justru bisa jadi semacam peringatan bagi warga, khususnya Jakarta Barat, untuk menjauhi kegiatan-kegiatan yang memungkinan terjadi penularan virus cacar monyet.

Mengait-ngaitkan penularan cacar monyet dengan 'perilaku hidup sehat dan bersih' adalah ranah orasi moral yang tidak bermakna.

Yang diperlukan bukan orasi moral, tapi informasi tentang Mpox dengan cara-cara penularan dan pencegahan yang berpijak pada fakta medis karena virus cacar monyet merupakan fakta medis bukan ranah moral! <>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun