Ada kesan penumpang memakai pemahaman berupa budaya transportasi darat ketika memakai jasa transportasi air, misalnya, ketika penumpang melebihi kapasitas kendaraan angkutan darat hanya mengalami ban kempes atau pernya patah. Tapi, pada transportasi air (sungai, danau dan laut) jika kelebihan penumpang angkutan laut bisa terbalik lalu tenggelam.
Baca juga: Kecelakaan Transportasi Air Terjadi Ketika Budaya Transportasi Darat Dipakai di Transportasi Air
Di awal tahun 1980-an sebagai wartawan Tabloid "Mutiara" berlayar selama dua pekan dengan kapal navigasi perhubungan laut mengunjungi mercu suar di jalur Tanjung Priok-Bengkulu pp terkait dengan pergantian petugas dan membawa perbekalan. Di setiap kapal laut, termasuk perahu dan tongkang, harus ada alat navigasi, antara lain radio, untuk saling kontak dengan pelabuhan atau angkutan laut yang sedang berlayar.
Setiap tiga jam yaitu pukul 00.00, 03.00, 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 21.00 ada kontak radio yang memberitahu posisi, kondisi yang dihadapi dan lain-lain.
Apakah hal ini dijalankan oleh semua sarana angkutan laut di wilayah Indonesia secara konsisten? <>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H