Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

101 Kasus HIV/AIDS Baru di Sulawesi Utara Semester I 2024 Terdeteksi pada 4 Komunitas

11 Juli 2024   08:02 Diperbarui: 11 Juli 2024   08:16 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: english.jagran.com)

Catatan: Artikel ini merupakan selisik media karena tergerak untuk menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS yang benar sesuai dengan fakta medis. Informasi yang akurat tentang cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS merupakan 'vaksin AIDS.' Penulis.

"Angka penderita HIV/AIDS di Kota Manado, Sulawesi Utara, mencapai 101 orang hanya dalam waktu 6 bulan pertama di tahun 2024. Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulut, Jennifer Mawikere, mengatakan jumlah tersebut berasal dari 4 komunitas yang pihaknya dampingi." Ini lead pada berita "HIV/AIDS di Sulut: Capai 101 Kasus pada Semester I 2024 di Manado. Kasus HIV/AIDS di Manado perlu jadi perhatian" (sulsel.idntimes.com, 10/7/2024).

Ada yang perlu diperhatikan pada lead berita di atas, yaitu: penyebutan 'penderita HIV/AIDS' tidak tepat karena orang-orang yang tertular HIV/AIDS tidak otomatis menderita. Bahkan, jika orang-orang yang HIV-positif menjalani terapi yaitu pengobatan dengan obat antiretroviral/ART, maka kesehatan mereka akan baik.

Dalam berita disebutkan: Dari 101 penderita baru HIV/AIDS, 12 di antaranya berasal dari PSP (pekerja seks perempuan-Pen.).

Celakanya, baik wartawan maupun narasumber, dalam hal ini Direktur PKBI Sulut, Jennifer Mawikere, tidak membawa data atau fakta ini ke realitas sosial. Ada kesan kasus HIV/AIDS pada pekerja seks komersial (PSK-istilah ini lebih memasyarakat sehingga memudahkan pembaca memahami berita-Pen.) tidak jadi masalah (besar).

Baca juga: PNS di Sulut Salah Satu Mata Rantai 'Penyebar" HIV/AIDS

Padahal, kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada PSK menggambarkan beberapa fakta, yaitu:

Pertama, 12 PSK itu bisa jadi tertular HIV/AIDS dari laki-laki warga setempat, dalam hal ini Sulut. Soalnya, tidak ada program tes HIV terhadap PSK yang masuk ke Sulut sehingga tidak diketahui status HIV mereka ketika mulai melayani laki-laki di Sulut.

Kedua, itu artinya paling tidak ada 12 laki-laki dewasa warga Sulut yang mengidap HIV/AIDS yaitu yang menularkan HIV/AIDS ke PSK tersebut.

Nah, kalau 12 laki-laki itu mempunyai istri, maka ada risiko penularan secara horizontal melalui hubungan seksual tanpa kondom. Jika istri mereka tertular HIV/AIDS maka ada pula risiko penularan HIV/AIDS secara vertikal dari ibu-ke-bayi yang dikandungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun