Ketiga, ketika 12 PSK itu terdeteksi HIV-positif itu artinya minimal mereka sudah tertular tiga bulan. Bebeapa studi menunjukkan seorang PSK rata-rata melayani 3-5 laki-laki setiap malam. Maka, sebelum 12 PSK itu terdeteksi sudah ada 2.700 -- 4.500 laki-laki yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan 12 PSK tersebut.
Jumlah laki-laki itu adalah: 12 PSK x 25 hari x 3 bulan x (3-5) per malam = 2.700 -- 4.500.
Yang jadi persoalan besar bagi Sulut adalah 2.700 -- 4.500 laki-laki tersebut tidak terdeteksi karena ketika mereka tertular HIV/AIDS mereka tidak menyadarinya karena tidak ada tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas AIDS pada keluhan kesehatan dan fisik mereka.
Baca juga: Di Sulawesi Utara 70 Suami Menularkan HIV/AIDS ke Istrinya Â
Akibatnya, mereka, seperti yang mempunyai istri, melakukan hubungan suami istri tanpa kondom karena si suami tidak menyadari kalau dia sudah tertular HIV/AIDS. Ini yang disebut sebagai 'silent disaster' (bencana terselubung). Â
PKBI sendiri, seperti dikatakan oleh Jennifer hanya mendampingi empat komunitas, yaitu: lelaki seks lelaki (LSL), transgender, pekerja seks perempuan (PSP) -- ini lebih dikenal luas sebagai PSK, dan pengguna narkotika suntik.
Terkait dengan LSL kasus HIV/AIDS pada komunitas ini ada di terminal terakhir karena mereka tidak mempunyai istri.
Disebutkan dalam berita: PKBI tidak bertanggung jawab mengubah orientasi seksual seperti LSL. Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual karena orientasi seksual, dalam hal ini homoseksual yaitu laki-laki gay atau LSL, tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual (salah satu atau kedunya mengidap HIV/AIDS dan yang menganal tidak memakai kondom). Ini fakta medis!
Sedangkan HIV/AIDS pada transgender (lebih dikenal sebagai Waria) jadi masalah karena pelanggan Waria justru lebih banyak laki-laki yang mempunyai istri. Itu artinya suami jadi jembatan penyebaran HIV/AIDS ke Waria dan dari Waria ke istri.
Sayang, hal ini juga tidak dibawa ke ranah realitas sosial sehingga tidak ada gambaran yang utuh tentang penyebaran HIV/AIDS di Sulut.
Yang lebih parah adalah HIV/AIDS pada PSK karena mereka melayani laki-laki yang berganti-ganti dalam melakukan hubungan seksual. Risiko tertular dan menularkan HIV/AIDS kian besar jika laki-laki tidak memakai kondom.