Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Kabupaten Tasikmalaya Hanya Remaja yang Jadi Sasaran Sosialiasi HIV/AIDS

24 Juni 2024   04:49 Diperbarui: 25 Juni 2024   15:48 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: lac.org)

Jika seorang istri tertular HIV dari suaminya, maka ada pula risiko penularan vertikal dari-ibu-ke-bayi yang dikandungnya.

Terkait dengan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Kab Tasikmalaya yang disebutkan sebanyak 781 perlu diperhatikan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan tidak menggambarkan kasus AIDS yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.

Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan atau terdeteksi (414) digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat Gambar).

Fenomena Gunung Es pada epidemi HIV/AIDS (Dok/Syaiful W. Harahap)
Fenomena Gunung Es pada epidemi HIV/AIDS (Dok/Syaiful W. Harahap)

Ada lagi pernyataan: "Mari kita bersama-sama memerangi HIV-AIDS dengan cara melakukan tes HIV-AIDS, berperilaku seksual yang sehat, dan menghindari penggunaan narkoba," ujar Saeful.

Tes HIV adalah program di hilir karena kalau seseorang terdeteksi HIV-positif, maka itu artinya dia sudah tertular HIV. Yang diperlukan adalah program di hulu untuk menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa. Antara lain dengan intervensi agar laki-laki selalu memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan paangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering gonta-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) dan cewek prostitusi online.

Sedangkan 'berperilaku seksual yang sehat' adalah ujaran moral yang tidak faktual. Bukan seks sehat, tapi seks yang aman yaitu selalu memakai kondom jika melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang tidak diketahui status HIV-nya.

Penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) juga tidak otomatis berisiko tertular HIV/AIDS karena risiko ada jika memakai Narkoba dengan jarum suntik dan tabung yang dipakai secara bersama-sama dengan bergiliran. Kalau Narkoba hanya dipakai sendiri tidak akan pernah ada risiko tertular HIV/AIDS.

Dalam berita ini sama sekali tidak ada informasi yang akurat dengan pijakan fakta medis tentaang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS. []

* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun