Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Adakah Deteksi Dini Ketinggian Air di Sungai yang Berhulu di Gunung Marapi?

13 Mei 2024   13:05 Diperbarui: 13 Mei 2024   13:34 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi - Banjir bandang di Simpang Manunggal, Kec Lima Kaum, Kab Tanah Datar, Sumbar (12/5/2024). (Foto: kompas.id/BNPB)

Frasa 'secara mendadak' sejatinya tidak tepat kalau ada deteksi dini karena laju atau kecepatan galodo bisa dihitung secara matematis sehingga tidak menerjang dengan tiba-tiba (lagi).

Namun, bisa jadi warga tidak bisa memahami dengan pasti terkait dengan anjuran PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Kementerian ESDM) yang menyebut jarak aman sekian kilometer dari puncak Gunung Marapi.

Kalau saja PVMBG menyebut jarak aman sampai kampung, desa, kecamatan dan kabupaten atau kota tentulah warga jauh lebih paham.

Tsunami di Jepang bisa mencapai tinggi 10 meter dengan kecepatan bak kapal terbang, tapi korban manusia sedikit. Hal ini terjadi karena pemerintah Negeri Matahari Terbit itu melarang permukiman sampai lidah terjauh tsunami. Di wilayah jangkuan tsunami boleh buka usaha terkait pariwisata, tapi tidak boleh jadi permukiman.

Maka, biarpun tsunami menerjang di kawasan yang dilanda tsunami tidak ada warga yang bermukim sehingga korban nyawa sedikit.

Kalau saja sejak awal pemerintah daerah, dalam hal ini pemerikan kabupaten dan kota, yang masuk wilayah galodo membuat aturan seperti di Jepang tentulah korban nyawa bisa ditekan. Apalagi ada peringatan dini korban bisa nol. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun