Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Judul Berita yang Dorong Stigmatisasi terhadap Ibu Rumah Tangga yang HIV-positif

26 Oktober 2023   15:57 Diperbarui: 26 Oktober 2023   15:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: npr.org)

"Waspada! Kasus HIV AIDS di DKI Jakarta Melonjak Akibat Perilaku Menyimpang" Ini judul berita di tangerang.tribunnews.com (24/7-2023).

Judul berita ini mendorong stigmatitasi (cap buruk atau cap negatif) terhadap pengidap HIV/AIDS secara umum, terutama ibu-ibu rumah tangga yang tertular HIV/AIDS dari suaminya pada hubungan seksual di dalam ikatan pernikahan yang sah.

Ibu-ibu rumah tangga itu tidak melakukan 'perilaku menyimpang' ketika mereka melakukan hubungan seksual dengan suaminya. Selain itu warga yang HIV-positif melalui transfusi darah dan pemakaian jarum suntik secara bersama dengan bergiliran pada penyalahguna Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) juga sama sekali tidak melakukan 'perilaku menyimpang.'

Disebutkan dalam berita: Setiap tahun kasus HIV AIDS di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Buat masyarakat tentu ini menjadi warning bersama untuk menghindari perilaku menyimpang.

Peningkatan apa dan seperti apa? Tidak jelas. Kalau yang dimaksud adalah peningkatan jumlah kasus kumulatif, maka sesuai dengan sistem pelaporan kasus HIV/AIDS di Indonesia secara kumulatif, maka tiap hari, tiap bulan dan tiap tahun jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS akan terus meningkat (baca: bertambah).

Hal itu terjadi karena dalam sistem pelaporan kumulatif jumlah kasus lama ditambah dengan kasus baru, sementara kematian pengidap HIV/AIDS tidak dikurangi dari jumlah kasus kumulatif.

Ternyata jika disimak dalam berita itu yang disebut 'perilaku menyimpang' yaitu: Perilaku menyimpang seperti melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, memiliki resiko yang sangat tinggi untuk terkena penularan virus tersebut.

Pernyataan di atas (melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, memiliki resiko yang sangat tinggi untuk terkena penularan virus tersebut) ngawur karena risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (sesama jenis), dalam hal ini homoseksual atau laki-laki gay, tapi karena kondisi saat terjadi 'hubungan seksual dengan sesama jenis' tersebut.  

Artinya, salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan yang menganal tidak memakai kondom. Ini fakta!

MATRIKS: Kondisi Hubungan Sekual dan Risiko Tertular HIV/AIDS pada Pasangan Gay
MATRIKS: Kondisi Hubungan Sekual dan Risiko Tertular HIV/AIDS pada Pasangan Gay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun