Warga yang melakukan tes HIV di Klinik VCT di Yankes pemerintah sudah terdata dan mereka juga menerima pengobatan dengan obat antiretroviral (ART)
"Ganjar Pranowo Dorong Orang dengan HIV/AIDS Berani Lapor" Ini judul berita di republika.co.id (3/9-2022).
Astaga, ini kok kayak perkara kriminal saja.
Disebutkan dalam berita: Ganjar khawatir kasus terus naik, apabila banyak ODHA yang takut melapor petugas.
Yang bikin kasus terus naik bukan karena Odha yang tidak mau melapor ke petugas (petugas apa, ya?- pen.).
Secara empiris semua warga di Jawa Tengah (Jateng) khususnya dan Indonesia umumnya yang sudah terdeteksi HIV/AIDS tidak perlu lagi lapor karena data mereka sudah ada di unit-unit pelayanan kesehatan (Yankes) tempat mereka menjalani tes HIV secara sukarela.
Klinik-klinik VCT yang ada di Yankes, seperti Puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) mencatat indentas warga yang jalani tes HIV.
Bagi yang hasil tes negatif akan dikonseling agar tidak melakukan perilaku berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Sedangkan bagi yang hasil tes HIV-nya positif akan dikonseling terkait dengan menjaga kesehatan dan pengobatan dengan obat antiretroviral (ART).
Dulu Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) memberi syarat ART dengan patokan sejak terdeteksi HIV-positif.