Media massa dan media online diminta agar lebih berhati-hati menulis berita tentang HIV/AIDS agar tidak menyesatkan
"15 Ciri-ciri HIV Tahap Awal yang Harus Diketahui" Ini judul berita di kesehatan.kontan.co.id (26/8-2022).
Judul berita di atas sangat tidak komprehensif karena tanpa ciri-ciri pun ada risiko tertular HIV/AIDS jika pernah atau sering melalukan perilaku seksual atau nonseksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Sebaliknya, biarpun seseorang mengalami 15 ciri-ciri HIV bahkan berulang kali tidak ada kaitannya dengan infeksi HIV jika orang tersebut tidak pernah  melalukan perilaku seksual atau nonseksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Maka, penyebutan ciri-ciri HIV tanpa ada prakondisi merupakan informasi yang termasuk kategori misleading (menyesatkan).
(1). Laki-laki atau perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral), di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom,
(2). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan perempuan yang serng berganti-ganti pasangan, dalam hal ini pekerja seks komersial (PSK) langsung dan PSK tidak langsung, cewek prostitusi online, yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, Â
(3). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks ana; dan seks oral) dengan waria yang tidak diketahui status HIV-nya. Sebuah studi di Kota Surabaya tahun 1990-an menunjukkan pelanggan waria kebanyak laki-laki beristri. Mereka jadi 'perempuan' ketika seks denga waria (ditempong), sedangkan waria jadi 'laki-laki' (menempong).
(4). Perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan gigolo yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi gigolo tidak memakai kondom.
(5). Laki-laki atau perempuan dewasa biseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan pasangan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, Â