Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Kasus HIV/AIDS Terbanyak di Sulawesi Selatan Ada di Kota Makassar

22 Agustus 2022   19:57 Diperbarui: 22 Agustus 2022   19:58 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matriks. Perilaku seksual laki-laki berisiko tertular HIV/AIDS yang tidak terjangkau. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Pengalaman guru agama di Sumatera Utara (Sumut) ini bisa jadi gambaran nyata kesetiaan yang juga bisa membawa HIV/AIDS.

Baca juga: Guru Agama Ini Kebingungan Anak Keduanya Lahir dengan AIDS

Terkait dengan pernyataan: Pada kasus penggunaan kondom, KPA juga mendapatkan tantangan luar biasa. Sebab mereka dianggap mendukung seks bebas.

Laki-laki 'hidung belang' yang membeli seks ke PSK justru tidak mau memakai kondom. Maka, KPA Sulsel perlu juga membawa orang-orang yang mengatakan kondom 'mendukung seks bebas' berhadapan dengan Laki-laki 'hidung belang' agar mereka mendapatkan fakta tentang kondom.

Bukti lain laki-laki enggan memakai kondom adalah melakukan seks anal atau seks oral dengan pacar atau selingkuhannya untuk mencegah agar tidak hamil.

Ketika banyak negara sudah bisa menurunkan insiden infeksi HIV baru kita justru terperangkap dan berkutat soal informasi HIV/AIDS dan pro-kontra kondom. Kondisi ini akan membawa Indonesia sebagai 'afrika kedua' terkait dengan epidemi HIV/AIDS. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun