Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Sumut Tanpa Program Penanggulangan yang Konkret

29 Desember 2020   16:43 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: firstpost.com).

Wakil Ketua KPAD Sumut Ikrimah Hamidy sebut: "Infeksi paling banyak persentasenya adalah kalangan milenial, anak sekolah hingga mahasiswa. Perlu dilakukan sosialisasi kepada kaum milenial mulai anak sekolah dan guru-guru."

Adalah hal yang realistis kasus HIV/AIDS terbanyak pada kalanan milenial karena pada usia tersebut dorongan seksual tinggi sedangkan informasi tentang cara mencegah penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual tidak akurat.

Baca juga: AIDS pada Usia Produktif di Yogyakarta bukan Ironis tapi Realistis

Misalnya, disebut jangan lakukan seks bebas, jangan zina, jangan seks sebelum menikah, dll. Ini mitos karena tidak ada kaitan langsung antara sifat hubungan seksual dengan penularan HIV/AIDS.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Risiko tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual di dalam dan di luar nikah (sifat hubungan seksual) bisa terjadi jika salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom setiap kali melakukan hubungan seksual (kondisi hubungan seksual).

Disebutkan pula: ada usul rancangan peraturan daerah (Ranperda) penanggulangan HIV/AIDS kepada DPRD Sumut. Salah satu poinnya adalah tentang tes HIV/AIDS untuk calon pengantin. Tujuannya, apabila ada calon pengantin yang terinfeksi bisa segera ditangani dan diambil tindakan. Hal ini dinilai bisa mengurangi kasus penularan dari orangtua kepada bayinya.

Baca juga: Tes HIV sebelum Menikah (yang) Akan Sia-sia

Tes HIV bukan vaksin. Biar pun hasil tes HIV sebelum menikah negatif itu tidak bisa jadi jaminan selamanya akan negatif HIV karena bisa saja tertular HIV setelah menikah. Risiko tertular HIV setelah menikah tetap ada jika ada di antara pasangan tsb. yang melakukan perilaku-perilaku tinggi tertular HIV/AIDS.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Tes HIV sebelum menikah bisa juga jadi bumerang bagi istri karena jika kelak istri terdeteksi mengidap HIV/AIDS suami akan menuduh istrinya yang selingkuh karena dia punya surat HIV negatif melalui tes HIV sebelum menikah.

Tanpa langkah-langkah yang konkret di hulu yaitu untuk mencegah insiden infeksi HIV baru, terutama pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK), maka penyebaran HIV/AIDS akan terus terjadi di Kota Medan khususnya dan di Sumut umumnya.

Penyebaran HIV/AIDS di masyarakat bagaikan 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun