Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 27 Agustus 2019, menunjukkan kasus kumulatif HIV/AIDS di Aceh 1.168 yang terdiri atas 642 HIV dn 526 AIDS. Sedangkan dalam berita "Antara" (840 warga Aceh terjangkit HIV AIDS, 10 September 2019) disebutkan: Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menemukan 840 warga yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh terjangkit penyakit HIV AIDS.
Terlepas dari perbedaan jumlah kasus yang jelas deteksi HIV/AIDS di Aceh baru efektif setelah tahun 2004. Sebelum tahun 2004 hanya ada 1 kasus HIV/AIDS. Ini terjadi karena konflik bersenjata di Aceh yang tidak memungkinkan kegiatan survailans tes HIV dan ketika itu fasilitas kesehatan untuk tes HIV juga hanya ada di RS dr Zainoel Abidin (RSZA) Banda Aceh.
Satu hal yang perlu kita kritisi adalah pernyataan Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Imam Murahman, ini: "Hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis, sebagian besar penyebab jangkitan penyakit HIV/AIDS di Aceh akibat seks bebas."
Tidak jelas apa yang dimaksud dr Imam sebagai 'seks bebas'.
Dalam konteks epidemi HIV/AIDS hubungan seksual yang berisiko tinggi tertular HI/AIDS adalah:
(1). Laki-laki yang sering melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang berganti-ganti, di dalam nikah, dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena ada kemungkinan salah satu dari perempuan tsb. mengidap HIV/AIDS,
(2). Perempuan yang sering melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti, di dalam nikah, dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena ada kemungkinan salah satu dari laki-laki tsb. mengidap HIV/AIDS,
(3). Laki-laki yang sering melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang berganti-ganti, di luar nikah, dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena ada kemungkinan salah satu dari perempuan tsb. mengidap HIV/AIDS,
(4). Perempuan yang sering melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti, di luar nikah, dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena ada kemungkinan salah satu dari laki-laki tsb. mengidap HIV/AIDS,
(5) Laki-laki yang sering melakukan hubungan seksual, tidak memakai kondom, yang dilakukan dengan seseorang yang sering yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK).
Jika yang dimaksud dr Imam sebagai seks bebas adalah poin nomor 5 di atas, maka yang jadi masalah besar adalah banyak orang yang merasa tidak berisiko tertular HIV/AIDS karena mereka tidak melakukan hubungan seksual dengan PSK. Persoalan jadi runyam karena ada PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK tidak langsung.