Pertandingan yang selalu ditunggu-tunggu penggemar bola sejagad raya adalah pertarungan antara Barcelona dan Real Madrid yang lebih dikenal sebagai El Clasico. Padahal, pengamat sepak bola selalu mengingatkan bahwa El Clasico bisa jadi mimpi buruk bagi timnas Spanyol di ajang sepak bola dunia.
Beruntung pada World Cup 2010 di Afrika Selatan timnas Spanyol, dengan julukan La Furia Roja, banyak pemain Barcelona sehingga Spanyol jadi juara dunia baru setelah mengalahkan timnas Belanda 1-0 di pertandingan final.
Sejarah panjang El Clasico sebagai ajang perebutan gengsi di Liga Spanyol jadi daya tarik bagi penggemar sepak bola. Tahun ini El Clasico sangat khas karena ada tiga kali yaitu laga kandang dan tandang semifinal Copa del Rey dan lanjutan liga.
[Baca juga: El Clasico, Biarpun Hambar Tetap Dinantikan Penggila Bola]
Celakanya, pada laga kandang pertama Barcelona hanya memetik satu angka karena ditahan Real Madrid di Camp Nou (7/2-2019). Laga tandang di Madrid tanggal 27/2-2019 jadi kian panas karena Barca, julukan Barcelona, harus menang agar bisa melenggang ke final.
Tentu saja Los Blancos, julukan Real Madrid, tidak akan menyerah begitu saja. Perlawanan akan jadi senjata Madrid menghadapi Barca di Santiago Bernabu.
Yang jadi masalah besar adalah "Blaugrana", julukan Barcelona, mengantungkan 'nasib' kepada La Pulga, julukan Messi. Bahkan, disebut sudah pada tahap kronis. Lihat saja lanjutan liga Barca tertinggal 0-2 ketika menghadapi Valencia (3/2-2019) tanpa Messi. Di babak kedua Messi diturunkan sehingga Barca tidak kehilangan muka karena 'La Pulga' menyarangkan dua gol pada menit ke-39 dan menit ke-64 ke gawang Valencia. Hasil akhir pun jadi imbang 2-2.
[Baca juga:Â Tanpa Messi, Nasib Barcelona Bisa "Sesuram" Real Madrid]
Ketika Barca ditahan Madrid 1-1 ternyata Messi baru diturunkan pada menit ke-67. Gol Madrid pada menit ke-6, sedangkan gol balasan Barca pada menit ke-57. Itu artinya Messi hanya bermain 27 menit menurut waktu standar.
Pengamat mengesankan Barca menghadapi tiga laga El Clasico dengan tiga ujung tombak yang sudah kelelahan: Lionel Messi, Luis Suarez dan Philippe Coutinho. Pada situasi yang sama Madrid juga seakan kehilangan roh sejak ditinggalkan Cristiano Ronaldo yang memilih merumput di Italia bersama Juventus.
Dua pertandingan El Clasico berikut yaitu tandang Barca ke Madrid (27/2-2019) dan lanjutan liga di Madrid (3/3-2019) akan jadi bukti apalah Barca bisa menghindari nasib buruk seperti Madrid setelah ditinggalkan CR7. Kita tunggu saja. *