Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pariwisata Danau Toba, Sekali Duduk Bayar Rp 115.000

5 Januari 2019   19:08 Diperbarui: 5 Januari 2019   19:17 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tagihan harga minuman di sebuah restoran di Nainggolan di tepi Danau Toba (Sumber: kaltim.tribunnews.com)

Pengalaman Juliati ini bisa jadi bumerang untuk pariwisata di Danau Toba yang belakangan ini dikabarkan mundur karena ada kasus kapal tenggelam, yaitu KM Sinar Bangun (18/6-2018).

[Baca juga: Danau Toba Bisa Jadi "Kuburan" Kapal]

Ketika pariwisata digeliatkan lagi dengan peluncuran kapal penyeberangan (Ro-Ro) "Ihan Batak" sejak 24/12-2018, ternoda oleh perilaku sebagian warga di daerah tujuan wisata (DTW) yang memanfaatkan wisatawan sebagai 'sapi perahan'.

[Baca juga: KMP Ihan Batak Layani Warga dan Wisatawan di Danau Toba]

Celakanya, jarang sekali terdengar wisatawan mancanegara (bule) kena tipu. Kok bisa? Ya, mereka membawa 'buku panduan' yang berisi segala macam informasi mulai dari lokasi, tarif, harga, dll. Mereka hanya mau membayar sesuai dengan yang ada di 'buku pamduan'.

Tidak jarang pula turis bule mencari sesuatu yang ada daftar tarif dan harga. Mereka hanya mau melakukan transaksi sesuai dengan yang tertera pada papan daftar menu dan harga serta tarif. Celakanya, orang kita tidak melakukan hal yang sama sehingga selalu jadi korban.

[Baca juga: Daftar Menu dan Harga Penting dalam Pariwisata]

Jika pemerintah-pemerintah daerah atau badan pengelola wisata Danau Toba tidak segera bertindak dengan membuat aturan agar daftar menu, harga, tarif dan jasa ditempel di tempat usaha, maka pengalaman Juliati akan terus terjadi yang akhirnya jadi promosi buruk dan busuk bagi wisata Danau Toba. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun