Salah satu dari empat grand slam tenis kelas dunia yaitu Australian Open (AO) mulai tanggal 14-27 Januari 2019 di Melbourne, Australia. Diberitakan jumlah hadiah uang tunia tahun ini melonjak 14 persen yaitu dari 55,000,000 dolar Australia di tahun 2018 jadi 62,500,000 dolar Australia tahun ini. Jumlah ini setara dengan Rp 629.006.250.000 (dengan kurs dolar Australia Rp 10.064.10). Fantastis.
"Pertarungan" sudah dimulai sejak awal Januari 2019 dengan beberapa turnamen tenis di Australia, seperti MarterCard Hopman Cup di Perth, jelang kejuaraan utama Australia Terbuka yang dilangsungkan di Melbourne. Turnamen ini sudah berlangsung sejak tahun 1905. Di Qatar juga ada turnamen ATP. Ini semua sebagai ajang menjajal kekuatan dan melihat kelemahan lawan jika kelak bertemu di lapangan grand slam.
Harga tiket yang ditawarkan melalui tennis tours untuk menonton petenis pujaan di Australian Open 2019 pada babak penyisihan saja berkisar dari 95-495 dolar Australia (ini setara dengan Rp  970.00-Rp 5,1 juta). Harga ini tergantung dari posisi tempat duduk. Sedangkan tiket babak-babak berikutnya harga terus naik dengan puncak pada final putra yang mencapai 895-1.695 dolar Australia (setara dengan Rp 9,1 juta-17,3 juta)
Turnamen tenis grand slam yang terkenal dengan hadiah puluhan miliar rupiah selain Australia Terbuka ada Roland Garros sebagai Perancis Terbuka (lapangan tanah liat di Paris, Perancis), Wimbledon (lapangan rumput di London, Inggris), dan AS Terbuka (US Open, lapangan keras di New York, AS).
Salah satu hal yang menonjol dari dunia tenis adalah dominasi petenis putra dan putri dari Eropa daratan dan Eropa timur. Di bagian putra ada Roger Federer, yang sudah memenangkan 20 gelar grand slam. Ada pula Novak Djokovic (14 juara grand slam). Dari Eropa daratan ada Boris Becker (Jerman), Ivan Lendl (asal Ceko yang jadi WN Amerika Serikat), dan Rafael Nadal (17 juara grand slam). Dari Inggris ada Andy Murray yang belakangan jarang muncul karena cedera.
Sedangkan dari AS juga muncul nama-nama berbau imigran, seperti Andre Agassi. Ada pula Pete Sampras dan dulu ada petenis kulit hitam Arthur Ashe. Dari Amerika Latin ada Juan Martin del Potro (Argentina) yang jadi juara pada US Open 2009.
Tahun lalu ada muncul nama berbau Asia asal Korsel yang sampai ke final, seperti Dominci Thiem yang dikalahkan Nadal di Perancis Terbuka 2018. Thiem dan Alexander Zverev merupakan petnis kelahiran tahun 1990-an yang potensial merebut juara grand slam. Selain itu ada juga
[Baca juga: Federer, Petenis Rendah Hati yang Juarai 20 Grand Slam]
Di bagian putri ada peraih golden slam yaitu Steffi Graf (Jerman) selain grand slam juga meraih medali emas olimpiade. Martina Navratilova (Ceko). Martina Hingis (Swiss). Dari Australia juga ada,seperti Evonne Fay Goolagong Cawley. Sedangkan di AS dikenal kakak-beradik yaitu Venus dan Serena Williams. Serena sudah mengantongi 22 grand slam menyamai rekor Steffi tapi Serena tidak punya medali emas tenis olimpiade.